Situasinya, dari generasi juara di Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012 hanya tersisa 2 nama. Sergio Busquets satu-satunya yang tersisa dari skuad juara 2010, sedangkan dari skuad juara 2012 tersisa Busquets dan Jordi Alba.

Kini, dari 8 gelandang yang dipanggil Luis Enrique, pelatih Timnas Spanyol, untuk Piala Eropa 2020, hanya 3 yang tampil di Piala Eropa 2016. Artinya, 5 pemain lainnya adalah debutan dalam perebutan Piala Henri Delaunay ini.

Poros katalisator Spanyol tentu saja Busquets. Bersama Barcelona, pria 32 tahun ini menjalani 50 laga selama musim 2020/2021. Walau tugasnya lebih banyak menjemput dan memutus serangan lawan, Busquet juga menyumbang 5 assist pada musim ini.

Kemudian ada Marcos Llorente. Musim ini Llorente tampil gemilang bersama Atletico Madrid. Gelandang serang 26 tahun ini melesakkan 13 gol dan 12 assist dari 45 pertandingan.

Selanjutnya ada Pedro Gonzalez Lopez atau Pedri, yang sedang ditempa Barcelona. Pemuda 18 tahun ini hanya sekali absen di Liga Spanyol musim ini dan menyumbang 3 gol serta 3 assist. Sebagai debutan di kompetisi kasta tertinggi Spanyol, ini pencapaian luar biasa.

Rodrigo Hernandez Cascante atau gelandang yang akrab disapa Rodri juga makin matang. Dalam asuhan Pep Guardiola, pemuda 24 tahun ini reguler jadi tulang punggung Manchester City. Musim ini ia menjalani 53 pertandingan dengan 2 gol dan 5 assist.

Jorge Resurreccion Merodio atau Koke tak bisa dilupakan. Ia merupakan salah satu aktor sukses Atletico Madrid menjuarai Liga Spanyol musim ini.

Lantas ada Dani Olmo yang membela RB Leipzig. Pemuda 23 tahun ini juga punya rapor mentereng: 7 gol dan 12 assist dari 46 laga. Rapor ini membuatnya dilirik banyak klub besar Inggris dan Spanyol.

Selain itu ada nama Fabian Ruiz yang musim ini membela Napoli dan terakhir Thiago Alcantara. Walau musim ini performanya bersama Liverpool sedang anjlok, Tiago berpotensi 'meledak' di Piala Eropa 2020 ini.

"Kami tetap merek yang kuat di dunia sepak bola. Sekarang, apa tujuan kami? Untuk menaikkan, melayakkan diri, dan meniru pencapaian unik yang tak pernah diraih (Spanyol), di mana para pemain sadar bahwa kami bisa menjadi juara. Tentu saja kami bisa (juara)," kata Luis Enrique, dilansir dari Marca.

Rapor pertandingan Spanyol selama 2019-2021 pun tak terlalu buruk. Dari 22 laga, Spanyol membukukan 13 kemenangan, 7 imbang, dan sekali kalah. Satu kekalahan itu tercipta saat menghadapi Ukraina pada 13 Oktober 2020.

Hanya saja, rapor gol Spanyol tak istimewa. Dari 11 laga pada 2020-2021 hanya tercipta 20 gol. Padahal, dari 10 pertandingan Kualifikasi Piala Eropa 2020 pada 2019, tercipta 31 gol.