BERITABETA.COM, Masohi – Abdul Kayum Tehuayo, siswa Sekolah Dasar [SD] yang kini terbaring dirawat intensif di RSUD Malteng, karena mengidap Leukemia (kanker darah) dijenguk Kepala Dinas [Kadis] Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah [Malteng], Teddy Salampessy.

Teddy bersama sejumlah guru SD di Kota Masohi menjeguk bocah kelas 3 SD itu pada ,Senin (6/3/2023).

Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan atas derita yang sedang dihadapi bocah 9 tahun  itu.

'Hari ini saya berkesempatan mengunjungi anak peserta didik saya yang sementara ini melawan penyakit Leukemia, dan kedatangan kami untuk memberikan dukungan moril kepada pihak keluarga untuk tabah menjalani cobaan yang diberikan oleh Allah SWT,” ungkap Salampessy kepada wartawan di sela-sela kunjungan tersebut.

Ia mengaku, baru mengetahui pekan kemarin, bahwa ada siswa SDN 47 Malteng sedang sakit dan divonis menderita Leukemia melalui pemberitaan media dan juga penyampaian langsung oleh pihak yang mewakili keluarga.

Sabagai bentuk kepedulian serta membangun nilai sosial, pihaknya telah mengkoordinir seluruh kepalah sekolah khusus SD dan SMP se-Malteng untuk dapat memberikan dukungan dalam bentuk sumbangan kepada Kayum.

"Harapan kami, dengan bantuan ini maka sedikit dapat meringankan beban pihak keluarga untuk dapat merujuk Kayum ke Makasar mendapatkan perawatan lanjutan sesuai instruksi dokter RSUD Masohi,’ ucapnya.

Hal sedana juga disampaikan Kepala SMPN 2 Masohi Saparun Sitania yang ikut dalam rombongan itu. Ia mengaku kunjungan ini adalah wujud dari panggilan moral pihaknya sebagai pendidik.

"Kami terpanggil untuk ikut menanggung beban keluarga anak kami Abdul Kayum Tehuayo,” tandasnya.

Saparun juga mengaku, Kayum mestinya sedang mengikuti pendidikan seperti anak- anak lainya di Malteng, namun kondisinya harus seperti ini.

“Kami bukan gurunya namun dia juga peserta didik di Malteng, karenanya kami terpanggil untuk turut bersama sama merasakan apa yang sedang keluarganya rasakan" tandas Sitania.

Dia menambahkan, kabar sakitnya bocah Kayum diperoleh dari informasi media massa.

Dari informasi ini, kami kemudian berkoordinasi dan menghimpun sumbangan sukarela dari guru dan kepala sekolah di wilayah kecamatan kota Masohi,” tutupnya.

Kondisi Kayum awalnya mengemuka  setelah PWI Malteng bergerak menjeguknya dan memberikan sumbangan tali kasih. Keberadaan bocah Kayum akhirnya kini menjadi perhatikan semua pihak (*)

Pewarta : Edha Sanaky