“Masuk 2022 ini, saya tidak lagi mendengar adanya keterlambatan pengeboran yang disebabkan oleh FID KKKS, kami sangat mengapresiasi hal tersebut,” jelasnya.

Dwi juga mengapresiasi institusi yang telah membantu SKK Migas dan KKKS dalam merealisasikan kegiatan pengeboran dalam hal penyiapan lahan dan perizinan.

“Saya cek jadwal pengeboran di Bulan April, permasalahan mengenai perizinan yang ada tinggal satu, dan itu on progress sedang diselesaikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh institusi terkait yang telah membantu proses perizinan hulu migas menjadi jauh lebih cepat dari sebelumnya,” ungkap Dwi.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial menyampaikan, bahwa pemerintah terus mendukung upaya SKK Migas dan KKKS dalam meningkatkan produksi migas nasional. Kementerian ESDM telah menyusun beberapa strategi untuk meningkatkan daya tarik investasi migas khususnya dalam kegiatan eksplorasi guna menemukan cadangan migas yang signifikan.

“Strategi pertama melalui peningkatan prospektif kegiatan eksplorasi dengan rincian meningkatkan akses dan kualitas data, meningkatkan studi geology and geophysics di area frontier, serta meningkatkan infrastruktur pendukung migas,” kata Ego.

Strategi berikutnya adalah perbaikan iklim investasi melalui perbaikan fiskal yang meliputi pembagian split KKKS, signature bonus, participating interest, dan pengenaan pajak. Parameter-parameter tersebut saat ini sedang dikomunikasikan dengan Kementerian Keuangan agar iklim investasi hulu migas di Indonesia semakin membaik.

Selanjutnya melalui dukungan regulasi antara lain penyederhanaan perizinan serta pembentukan tim task force percepatan eksplorasi guna memetakan permasalahan serta mencari solusinya.

“Kemudian melalui stabilitas politik dan keamanan seperti dukungan pengamanan fasilitas operasi migas dan penetapan fasilitas tersebut sebagai objek vital nasional,” pungkas Ego (*)

Editor : Redaksi