BERITABETA.COM, Ambon – Surat ‘cinta’ yang dilayangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku kepada Bank Dunia, perihal permohonan bantuan dan dukungan dalam identifikasi dan persiapan proyek potensial pada pengembangan ekomoni di Maluku, terbalas.

Bank Dunia, Rabu (26/6/2019) resmi mengirim tiga utusannya ke Maluku, mereka masing-masing Menrs/Mmmes, Elena Chesheva, Ninan Oommen Biju (Spesialis Transportasi Senior) dan Irma Hutagalung (Asisten Tim), telah  melakukan survei terhadap tiga lokasi yang nantinya akan dijadikan sebagai  pelabuhan eskpor di Maluku.

Survei yang dilakukan Bank Dunia, menindaklanjuti surat yang dikirim Pemprov Maluku tanggal 15 Mei 2019. Dalam survei ini, tim Bank Dunia  didampingi sejumlah pejabat eselon II Pemprov Maluku.

Antaranya,  Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman (PRKP) Kasrul Selang, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Suriyadi Sembirin, Kepala Dinas Perhubungan, Angky Papilaya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Elvis Pattiselano, Staf Ahli Gubernur Maluku Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Halim Daties, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Maluku, Muhammad Januaries, dan Plt Kepala Biro Ekonomi dan investasi setda Maluku Lies Bandjar.

Sementara itu, Kepala Bappeda, Suriyadi Sembirin, kepada awak media di sela-sela tinjauan di pelabuhan Yos Sudarso Ambon, mengatakan,  tiga lokasi yang disurvei, berada di kawasan Kabupaten Maluku Tengah, yakni Tulehu, Waai, dan Liang,

“Ini baru tahap survei, di Tulehu, Waai dan Liang serta melihat potensi yang ada di pelabuhan Yos Sudarso Ambon,”ujarnya.

Survei ini, kata Suriyadi akan ditindaklanjuti dengan rapat bersama yang akan berlangsung Kantor Pelindo Ambon, 27 Juni 2019 (BB-DIAN)