Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus meningktakan capaian dalam program vaksinasi Covid-19. Khusus untuk para warga yang lanjut usia (Lansia) proses vaksinasi dilakukan dengan cara door to door (dari rumah ke rumah).
Program vaksinasi massal di Kota Ambon yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menggunakan vaksin Astrazaneca dengan Nomor Batch CTMAV514. Vaksin jenis ini disebut sangat aman, karena sudah teruji dan sudah diaplikasi kepada 13 ribu orang.
Pengawasan tidak hanya dilakukan di kota Ambon, tapi juga di kabupaten lainnya di wilayah Maluku. pihaknya juga telaha mengawasi para distributor, pasar modern, retail tradisional, toko, dan kios-kios.
untuk vaksinasi tahap II sebanyak 72 ribu orang. Dimana sebelumnya tahap I yaitu tenaga kesehatan sebanyak 22.553 orang. Dan Lansia serta pelayanan publik 50 ribu orang.
Pos yang dibangun di Kota Ambon sebanyak 50 untuk vaksinasi Lansia. Pos itu dibuka agar lebih mendekatkan para Lansia ke pusat vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy mengatakan, fogging dilakukan disejumlah lingkungan rawan endemik DBD dimana sudah terdapat kasus positif DBD dan sudah dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE).
Setelah sehari sebelumnya sempat terjadi aksi penolakan untuk dilakukan rapid test, tiga warga di Kelurahan Silale, Kota Ambon akhirnya mendatangi Puskesmas Valintine untuk menjalani rapid test.
Kota Ambon sudah berada pada kondisi trasmisi lokal pandemi coronavirus disease (Covid-19), menyusul banyak ditemukan kasus-kasus baru dari hasil tracing (pelacakan) pasien 02.Dari hasil tracing pasien 02 terungkap sebanyak lima kasus baru yang terkonfirmasi positif terinfekasi Covid-19.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon melakukan tindakan antisipasi dengan kegiatan fogging untuk mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), di sejumlah lokasi.