Tahun 2020, Wisata Kabupaten Buru Jualan Kearifan Budaya
BERITABETA.COM, Namlea – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru, Provinsi Maluku merencanakan pelaksanaan aganda Festival Pesona Bupolo tahun 2020 mendatang akan lebih pada memperkenalkan kearifan lokal budaya. Konsep ini dijalankan sesuai dengan bagian dari pembangunan pariwisata berkelanjutan (Sustainable Tourism Development) yang diterapkan pemerintah setempat.
“Kita akan mengoptimalkan mengenalkan potensi keragaman adat dan budaya di tahun 2020 nanti,”kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buru, Drs. Istanto Setyahadi kepada wartawan di Namlea, Rabu (23/10/2019).
Menurutnya, selain keberagaman adat dan budaya, pembangunan pariwisata di daerah itu juga turut mengenalkan keindahan alam dengan letak geografis yang strategis, kemudian ditunjang dengan panorama alam bawah laut yang indah tersebar di beberapa kawasan.
Istanto menjelaskan, Bupati Buru Ramli Umasugi juga berharap dengan kegiatan usaha pariwisata, maka ekonomi kreatif dalam rangka melestarikan kekayaan alam dan budaya, nantinya akan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Tahun 2020 nanti kita akan terus mengembangkan dan memperbanyak event-event atraksi yang mengedepankan kearifan adat dan budaya masyarakat disamping potensi unggulan lainnya,”tandas Istanto.
Lebih lanjut dijelaskannya, potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Buru akan terus dipromosi ke tingkat dunia. Sebab itu, event penyelenggaraan Festival Pesona Bupolo yang ada dalam kalender event memiliki culture values dan commercial values, sehingga akan berdampak positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Banyaknya potensi wisata akan mampu membuat sektor pariwisata di Buru terus berkembang apabila didukung dengan penyelenggaraan event-event Pariwisata yang memiliki kriteria utama, yaitu penyelenggaraan yang profesional dan dilaksanakan tepat waktu.
“Dan ini terukur saat pelaksanaan Festival Pesona Bupolo tahun 2019 kemarin yang mengusung tema A Piece Of Heaven From Molucca atau sepenggal surga dari Maluku,’kata Istanto.
Kabupaten Buru di tahun ini terus mendorong peningkatan investasi sektor wisata sesuai Rencana Induk Pengembangan Parawisata Daerah (RIPDA) Kabupaten Buru. Berdasarkan data PDRB Kabupaten Buru kontribusi sector usaha parawisata tahun 2018 sebesar 2,9% .
Pemkab Buru yakin peningkatan kunjungan wisatawan akan terus bertambah setiap tahun. untuk itu terus disiapkan sarana prasarana dan sumberdaya manusia pariwisata untuk menarik kunjungan wisatawan. Destinasi prioritas yang akan dikembangkan antara lain kawasan Danau Rana, Pantai Jikumerasa, Air Terjun Bara, pantai Waeperang serta Spot Underwater.
Sebagaimana diketahui bahwa sektor pariwisata memberikan kontribusi yang sangat besar untuk penghasilan devisa negara, maka pemerintah menempatkan sektor pariwisata menjadi 1 dari 5 prioritas pembangunan nasional.
Oleh karen itu, pembangunan kepariwisataan daerah merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembangunan nasional yang bertujuan untuk menjaga kebebasan, kandirian, keutuhan bangsa dan wilayah serta untuk memupuk rasa cinta tanah air.
Dijelaskannya, kalau tujuan pengembangan kepariwisataan untuk memegang teguh nilai yang terkandung dalam prinsip penyelengaraan kepariwisataan sebagai penerapan nilai berbasis budaya, pariwisata berbasis masyarakat dan pariwisata berbasis lingkungan.
“Bapak bupati di banyak kesempatan telah berpesan, kalau pengembangan Pariwisata Buru membutuhkan dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak termasuk masyarakat Kabupaten Buru secara keseluruhan,” jelasnya.
“Dan khususnya bagi komunitas GenPi, Pak Bupati juga yakin sungguh bahwa bersama mereka pariwisata buru akan maju dan berkembang. Namun sebagai komunitas milenial yang sangat akrab dengan media sosial beliau mengatkan agar mereka harus dewasa dan bijak memanfaatkannya,” sambung Istanto (BB-DUL)