Sedangkan untuk klester kedua, 29 PLTD yang terdiri dari 15 PLTD di Maluku dan 14 di Malut juga akan difungsikan dengan pendekatan relokasi mesin.

Politisi PDI-Perjuangan asal Maluku ini menjelaskan, pendektan relokasi mesin-mesin PLTD ini dilakukan dengan mengambil mesin-mesin PLTD yang layak pakai 80 persen atau mesin baru  hasil pengadaan di provinsi  dipindahkan di Maluku dan juga diambil dalam daerah  Maluku.

“Tentunya ini untuk ditempatkan di sejumlah PLTD yang telah dibangun di sejumlah wilayah terpencil. Jadi mesin-mesin lama dan kecil itu diarahkan kesana untuk menyiasati kelangkaan pasokan listrik yang terjadi,” jelasnya.

Terkait relokasi mesin PLTD dari Maluku ini akan dilihat lagi, karena beberapa daerah di Maluku saat ini sudah difungsikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas [PLTMG] seperti di Ambon dan Langgur [Maluku Tenggara]. Sehingga dengan pendekatan bolt fuel ini mesin-mesin yang lama akan diarahkan ke pulau-pulau yang selama ini membutuhkan.

“Jadi semua solusi kami coba tempuh agar masalah elektrifikasi di Maluku ini dapat diselesaikan,” bebernya.

Kemudian untuk klester ketiga, adalah rencana untuk memfungsikan 17 PLTD masing-masing 9 PLTD di Maluku dan 8 PLTD di Malut. Untuk klaster ketiga ini juga akan dilakukan dengan pendekatan relokasi mesin PLTD.

“Nah ini masih butuh interkoneksi dulu. Karena di beberapa titik yang akan ditempatkan mesin PLTD-nya, harus lebih dulu dinterkoneksi, jangan sampai mesinya dating, jalurnnya malah tidak tersedia,” terangnya.

Hal ini, tambah Mercy, juga sudah disampaikan General Manager PT PLN, bahwa ada yang terkendala dengan kondisi tanah/lahan, jalan dan infrastruktur pendukung lainnya. Untuk itu dibutuhkan kesiapan lebih awal dan harus jalan serempak.

Di klaster ketiga dengan 9 PLTD di Maluku ini, diproyeksikan akan dapat melayani 45 desa. Targetnya akan tuntas semester kedua 2022 dan ada di 6 lokasi PLTD.

“Kita sudah sepakat dan akan bekerja keras seluruh urusan terkait dengan PLTD ini akan tuntas di tahun 2022, karena saat ini elektrtifikasi di Maluku sudah capai 93 persen. Harapnnya akan bertambah hingga 96 persen (*)

 

Pewarta : Azis Zubaedi