Tahun Ini Empat PLTD Mangkrak di Kabupaten SBT Difungsikan
BERITABETA.COM, Bula — Sebanyak empat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang mangkrak di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) akan difungsikan pada akhir tahun 2021 ini.
Kepastian itu disampaikan Anggota DPR-RI Komisi VII Mercy Chriesty Barends saat menggelar pertemuan bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBT di Pandopo Bupati SBT Kota Bula, Rabu (27/10/2021).
Mercy mengungkapkan, dari 97 PLTD yang masuk pada skema yang harus dituntaskan pada Desember 2021 ini dengan mengalokasikan 273 mesin baik lewat skema relokasi maupun beli baru.
"PLTD Pulang Panjang, PLTD Kesuy, PLTD Teor dan PLTD Pulau Kefing harus tuntas dan menyala pada 31 Desember 2021, tidak ada cerita," tegas Mercy Barends.
Anggota Badan Anggran DPR RI ini mengungkapkan, empat PLTD di Kabupaten SBT ini masuk 52 PLTD di Provinsi Maluku yang mangkrak pasca dibangun pada tahun 2017 silam, akan kembali dibangun dan difungsikan.
Jumlah ini merupakan bagian dari total 97 PLTD yang mangkrar di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.
“Pak Menteri ESDM telah menyepati mencabut moratorium dan memutuskan untuk melanjutkan pengadaan mesin-mesin baru dan dilakukan relokasi untuk difungsikan di Maluku dan Maluku Utara,” kata Mercy Barends kepada wartawan usai menggelar pertemuan bersama pihak PT PLN Wilayah Maluku – Maluku Utara di Ambon, Kamis (21/10/2021).
Menurut Mercy, untuk merampungkan puluhan PLTD ini, telah disepekati bersama antara Komisi VII DPR RI dengan Kementerian ESDM, untuk diterapkan dalam 4 skema. Tiga skema diantaranya adalah dengan melakukan relokasi mesin-mesin PLTD yang dibagi dalam 3 klaster.
Mercy mengakui, awalnya sudah ditetapkan tidak boleh ada lagi relokasi mesin-mesin PLTD, karena saat ini sudah mulai diterapkan transisi energi dari energi berbasis fosil ke energi terbarukan.
Hal ini kemudian berubah, setelah adanya hasil rapat Komisi VII dengan Kementerian ESDM yang didalamnyaa ada Dirjen Kelistrikan pada Februari 2021, kemudian disepakati adanya pengecualian kepada daerah-daereh yang sudah dibangun fasilitas PLTD, terutama di Maluku dan Malut.
Untuk itu, kata dia, pada klaster pertama akan difokuskan untuk memfungsikan sebanyak 31 PLTD yang meliputi 16 PLTD di Maluku dan 15 di Malut dengan target akan tuntas pada Desember 2021 mendatang.
“Targetnya 28 PLTD sudah harus menyala dan memasok aliran listrik di 182 desa yang ada di dua provinsi ini. Saat ini 3 PLTD diantaranya semenetara dalam proses pembangunan untuk melayani listrik di 9 desa,” ungkapnya.
Sedangkan untuk klester kedua, 29 PLTD yang terdiri dari 15 PLTD di Maluku dan 14 di Malut juga akan difungsikan dengan pendekatan relokasi mesin.
Politisi PDI-Perjuangan asal Maluku ini menjelaskan, pendektan relokasi mesin-mesin PLTD ini dilakukan dengan mengambil mesin-mesin PLTD yang layak pakai 80 persen atau mesin baru hasil pengadaan di provinsi dipindahkan di Maluku dan juga diambil dalam daerah Maluku.
“Tentunya ini untuk ditempatkan di sejumlah PLTD yang telah dibangun di sejumlah wilayah terpencil. Jadi mesin-mesin lama dan kecil itu diarahkan kesana untuk menyiasati kelangkaan pasokan listrik yang terjadi,” jelasnya.
Terkait relokasi mesin PLTD dari Maluku ini akan dilihat lagi, karena beberapa daerah di Maluku saat ini sudah difungsikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas [PLTMG] seperti di Ambon dan Langgur [Maluku Tenggara]. Sehingga dengan pendekatan bolt fuel ini mesin-mesin yang lama akan diarahkan ke pulau-pulau yang selama ini membutuhkan.
“Jadi semua solusi kami coba tempuh agar masalah elektrifikasi di Maluku ini dapat diselesaikan,” bebernya.
Kemudian untuk klester ketiga, adalah rencana untuk memfungsikan 17 PLTD masing-masing 9 PLTD di Maluku dan 8 PLTD di Malut. Untuk klaster ketiga ini juga akan dilakukan dengan pendekatan relokasi mesin PLTD.
“Nah ini masih butuh interkoneksi dulu. Karena di beberapa titik yang akan ditempatkan mesin PLTD-nya, harus lebih dulu dinterkoneksi, jangan sampai mesinya dating, jalurnnya malah tidak tersedia,” terangnya.
Hal ini, tambah Mercy, juga sudah disampaikan General Manager PT PLN, bahwa ada yang terkendala dengan kondisi tanah/lahan, jalan dan infrastruktur pendukung lainnya. Untuk itu dibutuhkan kesiapan lebih awal dan harus jalan serempak.
Di klaster ketiga dengan 9 PLTD di Maluku ini, diproyeksikan akan dapat melayani 45 desa. Targetnya akan tuntas semester kedua 2022 dan ada di 6 lokasi PLTD.
“Kita sudah sepakat dan akan bekerja keras seluruh urusan terkait dengan PLTD ini akan tuntas di tahun 2022, karena saat ini elektrtifikasi di Maluku sudah capai 93 persen. Harapnnya akan bertambah hingga 96 persen (*)
Pewarta : Azis Zubaedi