Situasi tersebut membuatnya kembali ke AFC Amsterdam untuk bermain bersama tim U-17 dan U-18. Namanya muncul kala memperkuat tim U-18. Ia tampil gemilang dengan mencatatkan 18 gol dan 11 assist dari 20 penampilan di semua kompetisi pada musim 2021-2022.

"Itu menarik perhatian banyak klub. Kami juga bermain melawan klub-klub profesional di Belanda yang menunjukkan minat, dan akhirnya saya memilih NEC Nijmegen," ucap Zijlstra.

Namun, penyerang yang mengaku memiliki gaya permainan seperti Robert Lewandowski dan Luuk de Jong ini merasa tidak mendapat banyak kesempatan. Selama dua musim, dia tampil 26 kali dengan catatan 12 gol dan satu assist.

Ia kemudian memilih pergi dan memperkuat FC Volendam U-21 pada awal musim ini. "Saya bermain dua tahun di NEC Nijmegen, tetapi Anda bisa melihat bahwa baru-baru ini mereka membeli semakin banyak pemain asing, dua striker Jepang misalnya. Jadi saya memutuskan untuk memilih FC Volendaam, klub yang dikenal memberikan peluang kepada pemain muda mereka."

Bersama FC Volendaam U-21, Zijlstra telah bermain dua kali dengan catatan dua gol dan satu assist. Apabila proses naturalisasinya berjalan lancar, dia bisa menjadi opsi tambahan di lini depan Timnas Indonesia yang masih menjadi sorotan (*)

Editor : Redaksi