BERITABETA.COM, Ambon — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku menilai pengelolaan pariwisata di daerah ini masih sangat buruk dibanding daerah lainnya di Indonesia.

Penilaian ini disampaikan Anggota DPRD Maluku, Jantje Wenno menyusul kejadian yang dialami sejumlah turis manca negara yang sedang berwisata di Taman Martha Christina Tiahahu yang terletak di kawasan Karang Panjang (Karpan), Kota Ambon.

Wenno mengungkapkan, akibat dari tidak tersediannya fasilitas seperti toilet, sejumlah turis yang sedang berwisata di monumen tersebut harus berkeliaran untuk mencari fasilitas toilet umum.

Alhasil, toilet Kantor DPRD Provinsi Maluku yang berada di samping monumen Martha Christina Tiahahu menjadi sasaran dari sejumlah turis untuk datang membuang air kecil yang disaksikan langsung oleh sejumlah anggota DPRD maupun ASN di sekretariat DPRD.

"Pengelolaan pariwisata di Maluku khususnya Kota Ambon yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku ini masih sangat buruk, bayangkan saja toilet saja tidak ada, akibatnya turis harus mencari toilet," ucap Jantje Wenno kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Selasa (25/6/2024).

Dia menyarankan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis harus belajar dari daerah lain seperti Kota Kupang dalam pengelolaan tempat wisata, sehingga dapat diterapkan di Maluku.

Menurutnya, jika pengelolaan parawisata di Maluku tidak mengedepankan pelayanan yang maksimal, maka wisatawan akan enggan berwisata ke Maluku.

"Kalau kita kunjungi daerah lain seperti Kupang, semua fasilitas pendukung di lokasi wisata itu lengkap dan membuat nyaman. Saya yakin kalau kita tidak mengubah tata kelola tempat wisata kita, maka kedepannya pasti para turis enggan datang di Maluku," pungkasnya. (*)

Editor : Redaksi