Sebelumnya, Presiden klub sepak bola Barcelona, Joan Laporta pada Jumat 6 Agustus 2021 telah  mengatakan terpaksa merelakan bintang Lionel Messi untuk meninggalkan klub tersebut.

Alasannya, gaji Messi yang tinggi, ditambah dengan aturan keuangan La Liga yang ketat, dapat membahayakan masa depan klub tersebut.

Laporta mengakui, kesepakatan pemain Argentina itu akan membuat anggaran gaji pemain melonjak menjadi 110% dari pendapatan klub, sebuah langkah yang berisiko secara finansial mengingat dampak pandemi COVID-19.

"Klub berada di atas segalanya - bahkan di atas pemain terbaik di dunia," kata Laporta dalam konferensi pers seperti dikutip dari voaindonesia.com.

“Kami mencapai kesepakatan tetapi tidak dapat menformalkannya, karena situasi ekonomi klub, yang berarti kami tidak dapat mendaftarkan pemain karena batasan gaji,” sambungnya.

Messi ingin menandatangani kontrak baru di Barcelona, dilaporkan 50% di bawah gaji terakhirnya. Namun klub terbentur dengan aturan keuangan kompetisi La Liga Spanyol.

Laporta menambahkan klub telah mengalami kerugian finansial sekitar 400 juta euro pada 2020-2021 sebagai dampak virus corona. Kerugian tersebut akan menjadi dua kali lipat dari yang diharapkan sehingga klub perlu memikirkan masa depannya daripada menempatkan dirinya "dalam risiko untuk 50 tahun ke depan” (*)

Editor : Redaksi