‘Tsunami’ Covid-19 di India, Muncul ‘Triple Mutation’ yang Tidak Terdetaksi PCR
“Jika memungkinkan, infrastruktur medis militer akan tersedia untuk warga sipil,” papar pernyataan pemerintah India saat infeksi virus corona mencapai rekor puncak untuk hari kelima.
“Udara, Rel, Jalan dan Laut; Langit dan bumi sedang digerakkan untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh gelombang Covid-19 ini,” papar Menteri Kesehatan India Harsh Vardhan di Twitter.
Modi mengatakan dia telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden tentang krisis tersebut, membahas rantai pasokan untuk bahan baku dan obat-obatan vaksin COVID-19.
Pada Minggu, Biden mengatakan negaranya akan mengirim pasokan medis ke India untuk membantu memerangi pandemi.
Modi telah mendesak semua warga untuk mendapatkan vaksinasi dan berhati-hati di tengah apa yang dia sebut sebagai "badai" infeksi, sementara rumah sakit dan dokter di beberapa negara bagian utara memasang pemberitahuan mendesak yang mengatakan mereka tidak dapat mengatasi arus masuk pasien.
Longgarnya Prokes
Sementara di Jakarta, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut adanya kelalaian masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan yang memicu lonjakan kasus Covid-19.
Menurutnya, hal itu berkaca pada tsunami Covid-19 di India yang dianggap memilukan.
Menkes Budi menyampaikannya saat memperingati Hari Malaria Sedunia 2021. Menurut Menkes, penerapan protokol kesehatan yang abai memicu lonjakan kasus tak terkendali sehingga rumah sakit tak mampu menampung pasien Covid-19.
"Akibat kelalaian pimpinan-pimpinan daerahnya yang terlalu menganggap sepele penularan yang lupa menerapkan protokol kesehatan, akibatnya sangat fatal. 350 ribu per hari (di India), naik dari jumlah 5 ribu per hari. Kalau pakai hitung-hitungan kasar, 20 persennya masuk rumah sakit. 350 ribu perhari, 70 ribu masuk rumah sakit," kata Menkes dalam konferensi pers secara virtual, Selasa 27 April 2021.
Lebih lanjut, Menkes menyebut program vaksinasi di India tercatat memiliki laju yang cukup tinggi. Sayangnya, hal itu tak diimbangi dengan kasus protokol kesehatan yang ketat.
Menkes menjelaskan penanganan tersebut juga serupa pada kasus malaria, termasuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Sebab, Covid-19, TBC, dan malaria termasuk dalam penyakit menular yang masih melanda di Tanah Air.
"Setiap penyakit menular itu membutuhkan perubahan atau implementasi dari protokol kesehatan. Protokol kesehatan ini harus dilakukan oleh seluruh rakyat di daerah, di mana terjadi penyakit menular," ujarnya (BB-RED)