Tujuh Unit Rumah di Amaci Ambon Hagus Dilalap Si Jago Merah, 56 Jiwa Diungsikan

Kebakaran yang diduga berawal dari rumah Ikmal Umar, merembet cepat membakar 6 bangunan lainnya. Bangunan-bangunan rumah maupun kos-kosan yang terbakar umumnya semi permanen.
Api berhasil dipadamkan pukul 06.00 WIT setelah sejumlah unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Ambon tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekira pukul 05.49 WIT.
“Untuk saat ini lokasi kebakaran telah dipagari garis polisi untuk kepentingan penyelidikan. Penyebab kebakaran masih diselidiki,” katanya.
Berikut rumah warga dan kos-kosan yang terbakar:
1. Ikmal Umar: satu unit bangunan rumah semi permanen terbakar habis. Kerugian ditaksir Rp100 juta.
2. La Haji: satu unit bangunan rumah semi permanen dan satu unit bangunan kos-kosan semi permanen. Kerugian ditaksir Rp500 juta.
3. La Ane: satu unit bangunan rumah semi permanen terbakar habis. Kerugian ditaksir Rp175 juta.
4. La Jaimudin: satu unit bangunan rumah terbakar hanya pada dinding papan. Kerugian ditaksir Rp500 ribu.
5. La Musa: satu unit bangunan rumah terbakar hanya pada dinding papan. Kerugian ditaksir Rp500 ribu.
6. Yunidia Ani: satu unit bangunan rumah semi permanen terbakar habis. Kerugian ditaksir Rp70 juta.
8. Didin Faizal: satu unit sepeda motor matic DE 3625 NO hangus terbakar. Korban menghuni kos-kosan milik La Haji.
Sementara data yang dihimpun dari Dinas Sosial Kota Ambon menyebutkan, setidaknya terdapat 56 jiwa diungsikan ke tenda pengungsian akibat peristiwa kebakaran rumah warga dan kos-kosan di kawasan Air Mata Cina (Amaci), Kota Ambon, Senin (24/4/2023) pagi.
Puluhan pengungsi korban kebakaran ini tempati satu unit tenda berukuran besar yang dibangun Dinsos Ambon.
“Iya itu data sementara di lapangan, itu ada 56 jiwa (yang mengungsi). Sementara kita sudah dirikan tenda untuk pengungsi, satu tenda, tenda besar,”kata Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, Nurhayati Jasin dikonfirmasi via seluler Senin siang.
Untuk penuhi kebutuhan makanan puluhan pengungsi ini, Dinsos Ambon sediakan makanan siap saji (*)
Ediitor : dhino pattisahusiwa