Uluputty Inginkan Hasil Tangkapan Nelayan Maluku Tembus Pasar Dunia

BERITABETA.COM, Ambon – Anggota Komisi IV DPR RI, Saadiah Uluputty terus intens menyoroti masalah potensi perikanan di Maluku yang dinilai belum maksimal penanganan pasarnya.
Aleg Dapil Maluku ini berharap kedepan, produk ikan hasil tangkapan nelayan Maluku bisa menjadi komoditi ekspor di masa mendatang, sehingga memberikan efek kesejahteraan kepada nelayan.
Dalam keterangan persnya kepada beritabeta.com, Selasa (14/1/2025), Saadiah mengatakan dirinya akan terus mendorong agar hasil tangkapan nelayan mampu menembus pasar internasional.
“Nelayan kita perlu dibina dengan memberikan edukasi, dan pemahaman yang intens baik secara langsung, maupun melalui platform media sosial, agar mereka dapat memahami terkait standar komodi yang dihasilkan,” ungkap Uluputty.
Hal ini pun, kata dia menjadi topik utama saat melakukan kunjungan ke Balai Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku pada Jumat, 10 Janurai 2025.
Menurutnya, dengan adanya pembinaan diharapkan output dari edukasi yang diberikan mampu mengoptimalkan peran nelayan agar memenuhi standar sehingga ikan juga bisa menjadi baku utama ekspor Maluku.
“Jadi hal ini yang menjadi tema diskusi kami dengan BP2MHKP Provinsi Maluku,” katanya.
Meyikapi usulan ini, Kepala BP2MHKP Provinsi Maluku, Hatta Arisandi juga menyampaikan apresiasinya atas kunjungan wakil rakyat Maluku ini.
Ia pun membeberkan progres perikanan Maluku. Hatta menjelaskan pada tahun 2024, Maluku telah melakukan ekspor udang 90%, menangani 5 sertifikasi produk perikanan, membuka jalur ekpor baru ke 3 negara (Korea selatan, Meksiko, dan Amerika), membentuk tim reaksi Cepat TATIHU dan ekspor ikan kayu (ikan cakalang asar) ke Korea Selatan.
Dijelaskan pula bahwa sumber daya dan potensi yang luar biasa ini penuh tantangan bagi BP2MHKP dalam menjalankan tugas perikanan dan kelautan.
Dan yang paling mendasar adalah tantangan kondisi geografis dan akses transportasi, keterbatasan anggaran, dan kekurangan SDM. “Semua ini masih menjadi pertimbangan untuk memaksimalkan peran dalam menjangkau kepulauan Maluku secara keseluruhan,” ujar Hatta.
Selain itu, fasiltas peralatan pendukung yang terbatas seperti cold storage, dan laboratorium pengujian mutu belum tersedia secara lengkap.
Atas hal ini, Saadiah berharap kedepan pemerintah harus serius mendukung dan merespon progres perikanan Maluku dengan mencukupi SDM, dan upgrade fasilitas pendukung perikanan di Maluku.
“Hal ini tentu menjadi bahan bagi kami anggota dewan untuk menyuarakan aspirasi kepada pemerintah pusat,” akui Uluputty.
Ia pun berjanji akan melakukan kunjungan ke perusahaan-perusahaan ekspor untuk dapat mengetahui bagaimana produktivitas, serta berharap agar Maluku tidak hanya mensupport bahan baku saja, tapi juga mampu sebagai industri perikanan jika didukung dengan sarana dan fasilitas yang memadai.
“Akan kita dorong kedepan daerah ini bukan saja menjadi penyuplai bahan baku tapi juga sebagai penghasil produk-produk turunan perikanan melalui industrialisasi,” tutup Saadiah (*)
Editor : Redaksi