BERITABETA.COM, Ambon – Kasus matinya ribuan ikan yang ditemukan warga di Pantai Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, masih misterius, karena belum dapat disimpulkan penyebabnya.

Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI Ambon, hingga saat ini masih intens melakukan kajian dengan menguji sejumlah sampel yang diperoleh di beberapa lokasi kejadian.

Plt. Kepala Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI Ambon Dr. Nugroho Dwi Hananto saat dikonfirmasi beritabeta.com melalui telepon selulernya, Selasa (17/9/2019) mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum bisa menyimpulkan penyebab kejadian matinya ribuan ikan itu.

“Saat ini staf saya masih bekerja intens meneliti sejumlah sampel yang kita ambil, makanya kami belum bisa memastikan penyebabnya, secara ilmiah” kata Nugroho.

Ia menjelaskan, untuk memastikan penyebab matinya ribuan ikan ini diperlukan waktu untuk mengolah data secara komprehensif, agar bisa mendapatkan hasil yang tepat.

Doktor Geotek  lulusan Institut de Physique du Globe de Paris, France ini juga mamastikan, kejadian yang terjadi di kawasan pantai Leitimur Selatan itu tidak punya kaitan dengan gempa bumi, apalagi tsunami.

Menjawab pertanyaan apakah kejadian ini baru pertama terjadi? Nugroho menjelaskan, sebelumnya kejadian ini sudah terjadi di Teluk Dalam Ambon dan kejadian di Teluk Dalam Ambon sangat memungkinkan, karena di perairan teluk sirkulasi air memang agak tertutup.

Sedangkan untuk fenomena matinya ribuan ikan di Pantai Leitimur Selatan ini, masih dicari penyebabnya. Sebab ini terjadi di perairan luar Pulau Ambon, maka kasusnya juga agak beda.

Apakah ada kemungkinan terjadi ledakan (blooming) fitoplankton ? Kembali Nurgroho tidak mau berspekulasi, karena proses penelitian terhadap sampel yang diperoleh masih diuji di labolatorium.

“Intinya semua akan disampaikan pada waktunya, jika semua analisa dan penelitian sudah rampung,” tandasnya.

Ia juga meminta media untuk tidak menyampaikan informasi yang tidak akurat dan ilmiah, sehingga bisa memunculkan keresahan pada masyarakat, apalagi dikaitkan dengan gempa dan tsunami.

Nugroho berjanji, jika nantinya hasil uji dan analisa terkait sampel sudah rampung pihaknya akan menyampaikannya kepada pemerintah daerah dan disampaikan secara luas agar dapat diketahui bersama oleh masyarakat luas apa yang menjadi penyebab dari kondisi yang terjadi.

Sementara informasi lain yang dihimpun menyebutkan, para peneliti dari LIPI Ambon telah mengambil sejumlah sampel untuk diteliti kandungan bahan kimia untuk diteliti.

Beberapa indikator yang diteliti adalah kandungan nutrient yang meliputi nitrat, fosfat dan amoniak. Sedangkan untuk analisa toksin (racun) sampelnya akan diteliti lebih jauh di Laboratorium Oseanografi  LIPI Pusat yang berkedudukan di Ancol Jakarta (BB-DIO)