BERITABETA.COM,  Ambon – Warga Maluku diminta untuk selalu waspada dengan menjaga hal-hal yang menjadi ancaman dan bisa merugikan jelang Pemilu 17 April 2019. Ancaman ini tak lain adalah racun demokrasi yang ditebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, terutama menjelang dan selama masa tenang.

“Waspadai racun demokrasi, politik uang, politisasi suku, agama, dan ras, hoaks, fitnah, serta kampanye berujar kebencian, mari kita tolak dan lawan,” demikian disampaikan Plh. Gubernur Maluku Hamim bin Tahir di Ambon, melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur  Halim Datis pada acara doa bersama dan konser Pemilu 2019 yang berlangsung di depan Gong Perdamaian Dunia Ambon, Sabtu malam (13/4/2019).

Pemilu 2019 diharapkan bukan saja berlangsung secara tenteram dan kondusif di Maluku tetapi juga berlaku secara nasional di seluruh Indonesia.

Gubernur mengatakan, Pemilu bukanlah barang baru bagi masyarakat Maluku dan sudah dilaksanakan berulang kali, bahkan pilkada gubernur-wagub 2018 baru dilewati dengan aman dan damai. “Ini pertanda baik sekaligus mengisyaratkan bahwa masyarakat Maluku makin matang dalam berpolitik dan bertanggung jawab,” tandasnya.

Meski demikian, kata Gubernur, yang menjadi persoalan kemudian adalah bagaimana perhelatan nasional lima tahunan ini disiapkan secara baik, mulai dari KPU, Bawaslu dan kepolisian serta TNI tetapi juga peran positif parpol, pemda, caleg, dan tim sukses, serta masyarakat pemilih.

“Kita pasti menginginkan pemilu yang berlangsung dengan sukses, namun di balik persiapan yang matang tidak dapat dipungkiri dengan melihat realitas sekarang di mana banyak terjadi gesekan-gesekan politik di dalam masyarakat menjelang pemilu,” katanya.

Semua perlu menjadi perhatian bersama terutama bagi parpol peserta pemilu agar menghindari gesekan politik di tengah masyarakat.

Doa bersama ini, lanjut dia,  menjadi momentum penting bagi seluruh elemen bangsa di daerah dan semoga doa bersama ini dapat membawa semangat serta spirit kepada parpol di daerah untuk bisa berkompetisi dengan baik untuk Maluku yang lebih baik.

Momentum doa bersama serta konser Pemilu 2019 ini menjadi momentum untuk membangun upaya bersama dalam rangka menyukseskan pemilu serentak, dan yang lebih penting adalah bagaimana membangun komitmen dan kesadaran masyarakat untuk senantiasa menjaga keutuhan negara.

Sementara itu, Ketua KPU Maluku Samsul Kubangun mengatakan pemilu capres-cawapres, calon anggota DPD RI, DPR RI, DPRD provinsi dan kabupaten/kota telah dilakukan serangkaian aktivitas kampanye melalui metode pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran kampanye, pemasangan alat peraga kampanye, dan rapat umum serta iklan media cetak maupun media online.

“Malam ini kita akan mengakhiri masa kampanye, sesuai tahapan, program, dan jadwal dan memasuki masa tenang pada 14-16 April 2019,” ujarnya.

Sebelum mengakhiri masa kampanye, KPU Maluku menyelenggarakan kegiatan doa berama dengan forum komunikasi umat beragama dan para tokoh agama.

Kegiatan doa bersama ini bertujuan meminta doa restu dari para tokoh agama untuk pelaksanaan proses pemungutan dan penghitungan suara pada 17 April 2019 bisa berjalan aman, tertib, dan lancar.

“Kami mohon doa agar di tanah bumi raja-raja atau tanah orang bersaudara dan penuh keberagaman dan hidup dalam kerukunan, agar penyelenggara diberikan kekuatan, kesehatan, dalam melaksanakan tugas pemilu,” kata Samsul (BB-DIO)