BERITABETA.COM, Bula — Sebanyak 200 warga di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mengikuti Serbuan Vaksinasi Maritim Covid-19 tahap satu yang dilakukan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada (Koarmada) III.

Kegiatan vaksinasi yang berlangsung di Gedung Serbaguna Dinas Kesehatan SBT, Rabu (28/7/2021) itu dipantau langsung Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI AL Retiono Kunto, Wabup SBT Idris Rumalutur, Pj Sekda SBT Jafar Kwairumaratu, Plt Kadis Kesehatan SBT, Kapolres SBT Andre Sukendar dan Danramel Bula Kapten Infanteri Iksan Luky Pattimura.

Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI AL Retiono Kunto mengungkapkan, kegiatan serbuan vaksin maritim yang digagas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Yudo Margono tersebut untuk mendukung program Pemerintah Republik Indonesia.

Retiono mengaku, serbuan vaksin maritim itu diintruksikan untuk dilaksanakan oleh seluruh komponen angkatan laut, termasuk seluruh Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) yang ada di wilayah Indonesia.

"Masing-masing ada tugasnya, kemudian untuk di pulau-pulau maka dilaksanakan oleh salah satunya Guspurla Koarmada III. Jadi kegiatan ini sudah berlangsung dan selanjutnya ada beberapa tempat lagi yang bisa kita laksanakan" ungkap Laksamana Pertama TNI AL Retiono Kunto.

Dia menjelaskan, untuk di kota-kota besar akses untuk melakukan vaksinasi secara mudah, sehingga untuk wilayah kepulauan yang sulit maka memerlukan sinergitas semua pihak.

Untuk itu kata dia, selain di SBT, kegiatan vaksinasi maritim itu rencananya dilakukan di beberapa daerah lainnya di Provinsi Maluku, namun akan menyesuaikan dengan kondisi alam.

"Khusus Provinsi Maluku ada beberapa kabupaten. Ada Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten SBB, kemudian Buru, ada juga Kabupaten Maluku Barat Daya, disana pulau-pulaunya terpisah dan terpencil. Dipisahkan oleh kondisi geografis yang begitu menantang, jadi doakan supaya bisa segera kita realisasikan" tandasnya.

Jenderal Tentara Nasional Indonseia Angkatan Laut (TNI AL) tiga bintang itu juga menegaskan, program vaksinasi yang dilakukan itu sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan kesehatan bagi masyarakat.

Menururnya, jika ketahanan kesehatan masyarakat, sosial dan budaya dapat terwujud, secara otomatis ketahanan ekonomi masyarakat akan meningkat.

"Kalau sudah sehat bisa beraktivitas, bisa bekerja maka perekonomian akan terjaga. Itu yang paling utama. Kalau sudah tidak sehat pasti sulit, kalau semua ketahanan ini terpenuhi maka ketahanan nasional akan terjaga" cetusnya.

Dalam kesempatan itu, Retiono juga meyakinkan masyarakat di daerah itu tentang kebenaran Covid-19, sehingga dia berharap agar masyarakat di bumi 'Ita Wotu Nusa' itu untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya Covid-19.

Ia mengaku pernah terkonfirmasi virus yang bermula dari Kota Wuhan di Tiongkok itu, bahkan lanjut dia, beberapa perwira stafnya juga sempat terpapar virus hingga berturut.

"Harapan saya kesadarannya harus meningkat, sehingga muda-mudahan SBT yang dikategorikan zona merah nanti muda-mudahan bisa berkurang" harapnya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi