BERITABETA.COM, Bula — PT Pertanina Patra Niaga Regional Papua - Maluku melalui Pertamina Terminal Bula mulai melakukan upaya antisipasi terhadap kelangkaan Bahan Bakar Minyak [BBM] yang terjadi di Pulau Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT].

Upaya yang dilakukan tersebut melalui pengiriman BBM sejak 29 September 2022 menggunakan kapal SPUB dengan tujuan Pulau Geser, Kecamatan Seram Timur dan Pulau Gorom.

"Terkait kelangkaan BBM di Gorom, kami sudah antisipasi. Jadi antisipasinya kami sudah kirim kapal SPUB mulai 29 September 2022. Kapal tiba di Geser perkiraan sekitar tanggal 30, meraka sudah melakukan pembongkaran mulai tanggal 1-3 Oktober. Kemudian kemarin sudah pembongkaran di Gorom," ungkap Kepala PT Pertamina Terminal Bula Nur Muhammad kepada beritabeta.com di ruang kerjanya, Kamis (6/10/2022).

Nur membeberkan, pemuatan BBM di Geser sebanyak 50 Kilo Liter [KL] dengan rincian BBM jenis Pertamax sebanyak 15 KL, Bio Solar 10 KL, Pertalite 20 KL dan Dexlite 5 KL.

Sementara itu tambah dia, kuota BBM untuk Pulau Gorom sebanyak 55 KL dengan rincian BBM jenis Pertalite sebanyak 30 KL, Pertamax 20 KL dan Bio Solar 5 KL.

"Untuk Pulau Gorom sementara masih pembongkaran, tapi kalau dari kemarin minyak yang mereka sudah bongkar itu, informasinya dari pengurusnya dia kasih tahu bahwa pak saya izin bongkar Pertalite duluan. Jadi Pertalite sudah bongkar, maksudnya supaya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat disana," bebernya.

Ditanya soal langkah antisipasi terhadap kelangkaan BBM yang terjadi di Kecamatan Kesuy dan Teor beberapa bulan terakhir ini, dia membantah bukan kewenangan PT Pertamina untuk menyuplai ke wilayah tersebut.

Ia menjelaskan, selama ini di Kecamatan Kesuy dan Teor belum ada lembaga penyalur resmi dari PT Pertamina, sehingga Badan Pengatur Hilir [BPH] Minyak dan Gas Bumi [Migas] mengeluarkan kebijakan untuk bisa mengambil dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum [SPBU] terdekat.

Dia menambahkan, kalau mengambil dari SPBU terdekat, pengangkutannya harus ada surat rekomendasi yang dikeluarkan dari Pemerintah Daerah [Pemda] SBT, karena Pemda yang mengetahui pasti tentang jumlah kebutuhan masyarakat setempat.

"Jadi, itu tidak ada sangkut pautnya dengan Pertamina. Pertamina hanya kapal besi yang menyalurkan ke Gorom dan Geser saja. Untuk ke Kesuy dan Teor, minyak dan semuanya berdasarkan rekomendasi dari Pemda. Jadi pihak Pemda yang mengetahui kebutuhan di Kesuy dan Teor itu berapa banyak, dia disana butuh minyak berapa, mereka tinggal terbitkan rekomendasi bisa mengambil dari penyalur resmi Pertamina yang dimana," jelasnya.

Kendati demikian, dia mengaku sejak September lalu sudah ada pengangkutan BBM ke Kecamatan Kesuy melalui SPBU terdekat dengan menggunakan Kapal Afik Assalam.

"Kapal Afik Assalam sudah berangkat tanggal 30 September 2022. Muatannya Pertamax 30 ton, Minyak Tanah 25 ton dan Dexlite 2 ton. Itu sudah disuplay ke Kesuy," akuinya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi