Ditanya soal langkah antisipasi terhadap kelangkaan BBM yang terjadi di Kecamatan Kesuy dan Teor beberapa bulan terakhir ini, dia membantah bukan kewenangan PT Pertamina untuk menyuplai ke wilayah tersebut.

Ia menjelaskan, selama ini di Kecamatan Kesuy dan Teor belum ada lembaga penyalur resmi dari PT Pertamina, sehingga Badan Pengatur Hilir [BPH] Minyak dan Gas Bumi [Migas] mengeluarkan kebijakan untuk bisa mengambil dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum [SPBU] terdekat.

Dia menambahkan, kalau mengambil dari SPBU terdekat, pengangkutannya harus ada surat rekomendasi yang dikeluarkan dari Pemerintah Daerah [Pemda] SBT, karena Pemda yang mengetahui pasti tentang jumlah kebutuhan masyarakat setempat.

"Jadi, itu tidak ada sangkut pautnya dengan Pertamina. Pertamina hanya kapal besi yang menyalurkan ke Gorom dan Geser saja. Untuk ke Kesuy dan Teor, minyak dan semuanya berdasarkan rekomendasi dari Pemda. Jadi pihak Pemda yang mengetahui kebutuhan di Kesuy dan Teor itu berapa banyak, dia disana butuh minyak berapa, mereka tinggal terbitkan rekomendasi bisa mengambil dari penyalur resmi Pertamina yang dimana," jelasnya.

Kendati demikian, dia mengaku sejak September lalu sudah ada pengangkutan BBM ke Kecamatan Kesuy melalui SPBU terdekat dengan menggunakan Kapal Afik Assalam.

"Kapal Afik Assalam sudah berangkat tanggal 30 September 2022. Muatannya Pertamax 30 ton, Minyak Tanah 25 ton dan Dexlite 2 ton. Itu sudah disuplay ke Kesuy," akuinya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi