“Jika sudah layak digunakan dari segi keamanan, maka tidak ada alasan untuk tidak menetapkan  Asrama Haji Transit Maluku dari Embarkasi Haji Antara menjadi Embarkasi Haji Full,” paparnya.

Pihaknya, kata Sekjen akan mendukung Pemda Maluku untuk mewujudkan embarkasi haji penuh ada di Maluku.

“Maluku harus bisa, karena cukup strategis sebagai pintu gerbang wilayah timur Indonesia. Jadi, Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku Utara dan Ambon, bisa menjadi titik kumpulnya keberangkatan langsung ke Arab Saudi melalui Bandara Internasional Pattimura Ambon,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada Sekjen Kemenag RI H. Nizar pdan rombongan atas kedatangan mereka di Kota Ambon Maluku, untuk menghadiri sekaligus meresmikan Gedung Wisma Muzdalifah Asrama Haji Provinsi Transit Maluku.

“Atas nama Pemda beserta seluruh masyarakat Maluku, kami ucapkan terima kasih kepada Kemenag RI selmat datang kepada Bapak Sekjen Kemenag beserta rombongan di Kota Ambon, Maluku,” ucapnya.

Keberadaan asrama haji ini, merupakan suatu kebutuhan utama, karena menjadi salah satu pusat seluruh proses pelayanan ibadah haji kepada masyarakat.

“Gedung Wisma Asrama Haji Transit ini juga merupakan salah satu upaya dalam memaksimalkan peran dan tanggung jawab pemerintah, memberikan pelayanan terbaik kepada calon jamaah haji di Maluku,” kata Gubernur.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Maluku Jamaludin Bugis menyampaikan, Kemenag RI telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Gedung Asrama Haji Transit Maluku ini  lebih dari Rp.61 miliyar,  yang bersumber dari SBSN tahun 2018.

“Pembangunan Asrama Haji Transit Maluku, juga tidak lepas dari campur tangan Pemda dan dukungan penuh dari lembaga legeslatif DPRD Maluku. Bukti keterlibatan Pemda dalam menunjukan komitmen kuat dapat dilihat dari pembebasan lahan seluas 5-6 hektar untuk pembangunan Asrama Haji Transit Maluku ini. Membuka dan mengalihkan akses utama jalan masuk ke lokasi asrama sepanjang 600 meter,” kata Jamaludin (BB-DIO)