"Apakah dia memenuhi syarat enggak untuk menjadi calon ketua umum? Dia pernah berbakti kepada Golkar di mana? Ini penting sekali karena solidaritas yang dibangun oleh Golkar saat ini adalah sebuah konsensus dan komitmen untuk memelihara stabilitas nasional dan menjaga demokrasi di Indonesia. Jadi Pak Bahlil jangan kemudian menjadi makelar politik, kemudian loncat pagar untuk bisa mengambil ketua umum Golkar. Itu tidak fair," timpalnya.

Hamzah menegaskan, saat ini DPD I dan DPD II Golkar se-Indonesia solid dan fokus pemenangan Pemilu. Bahkan Golkar disebutnya menargetkan menjadi Pemenang kedua dalam Pileg 2024.

Terkait dengan survei Golkar yang disebut Bahlil tengah menurun, Hamzah berdalih bahwa survei elektabilitas bersifat fluktuatif dan dinamis. Hal itu pun, menurutnya, tidak menjustifikasi Bahlil untuk cawe-cawe dengan urusan Golkar.

"Dia melihat survei dia mau cawe-cawe. Masuk dari mana? Pintu mana dia akan masuk? Dan dia pernah berbakti berkarya untuk Golkar di mana? Kita tegak lurus dengan kepemimpinan Airlangga Hartato," pungkasnya (*)

Editor : Redaksi