BERITABETA.COM, Jakarta – Kekhawatiran  elektabilitas Partai Demokrat (PD) kian merosot di Pemilu 2019, jika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun langsung mengkampanyekan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, ditanggapi kubu PD.

Menurut Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitidaon justru elektabilitas partainya akan bertambah dengan mengkampanyekan Prabowo-Sandi.

“Dengan turun full-nya Pak SBY mendukung Prabowo lebih dini dari yang direncanakan, kami yakin malah akan menambah elektabilitas partai Demokrat,” kata Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitidaon  di Jakarta, Selasa (25/12/2018).

Menurutnya pemilih Prabowo-Sandi juga berharap SBY turut serta memenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 02 itu. Terlebih lagi, kata dia, keberadaan SBY dan juga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Demokrat juga bisa menjadi pemain kunci untuk memastikan kemenangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

“Dan beberapa waktu belakangan ini, harapan pemilih Prabowo-Sandi juga kan memang demikian itu, mereka berharap Pak SBY dengan segudang pengalamannya, jika bisa, lebih cepatlah turun untuk mendukung Prabowo Sandi,” ungkapnya.

Karena itu, Jansen yakin pemilih Prabowo-Sandi tidak hanya akan memilih Gerindra, tetapi juga bisa memilih Demokrat. Mengingat Prabowo jika terpilih menjadi orang nomor satu di Indonesia akan tetap memerlukan suara Demokrat yang juga berada di susunan parlemen.

“Karena jika nanti Prabowo terpilih jadi Presiden, mereka juga paham bahwa Prabowo pastilah butuh dukungan yang kuat di Parlemen untuk mengamankan berbagai kebijakannya,” ucapnya.

“Dan salah satu jalan untuk memperkuat Prabowo di Parlemen itu adalah dengan memilih Partai Demokrat di Pileg,” tandasnya.

Sebelumnya, SBY akan mulai mengkampanyekan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno pada Januari 2019. Bahkan SBY juga akan mengeluarkan jurus pamungkasnya di bulan Maret mendatang.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Joko Widodo ( Jokowi) dan Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding menganggap wajar SBY mengkampanyekan Prabowo-Sandi. Namun dia khawatir jika turunnya SBY di kampanye Pilpres justru akan menurunkan elektabilitas Partai Demokrat.

Pilpres 2019 Bebas ‘Gimmick’

Jansen Sitidaon juga mengatakan SBY berharap kontestasi jelang pencoblosan Pilpres 2019 berjalan bebas ‘gimmick’. Sebab, kata dia, selama ini SBY menilai kampanye Pilpres terlalu banyak ‘gimmick’ dibanding menjual gagasan.

“Dan di ‘babak kedua’ Pilpres nanti Pak SBY berharap gimmick-gimmick politik ini harus dikurangilah dan jika bisa malah tidak ada lagi. Karena selain memecah belah, juga tidak ada nilai tambahnya bagi pemilih,” katanya.

Dia juga menilai, kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sering melontarkan ucapan yang lebih kontroversial. Karena itu, lanjut Jansen, SBY berharap ke depannya pertarungan Pilpres bisa lebih berkualitas.

“Untuk itulah Pak SBY sebagai orang yang sangat berpengalaman di Pilpres menyarankan di babak kedua pilpres nanti, pemilu kita ini harus kembali ke koridornya sebagaimana Pilpres-Pilpres dulu yang pernah diikuti Pak SBY,” ungkapnya.

“Di mana setiap kandidat, utamanya Prabowo Sandi yang kami dukung harus lebih mengedepankan program, rencana kebijakan dan aksinya jika nanti terpilih jadi Presiden untuk mengatasi berbagai kesulitan-kesulitan rakyat,” tambah Jansen.

Sebelumnya, SBY melakukan pertemuan dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subiantobersama jajaran koalisi di kediaman SBY, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta, Jumat (21/12). Pertemuan guna meracik strategi kampanye ke depan.

Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut dalam pertemuan itu SBY juga memberi beberapa masukan kepada Prabowo soal kampanye ke depan. Salah satunya tidak merespon serangan kubu lawan politik. (BB-MRC)