Widya mengaku sangat peduli dan memperhatikan kondisi anak-anak ataupun ibu yang ada di Maluku, yang terlihat dengan kunjungannya pada lokus stunting di 11 kabupaten kota.

“Kalau bukan katong siapa lagi yang peduli dengan anak-anak kita, kalau bukan sekarang kapan lagi?”ujarnya.

Ia juga menyampaikan selain makanan sehat dan bergizi, lingkungan yang bersih juga menjadi salah satu faktor untuk mencegah stunting.

“Stunting harus dicegah karena mengancam anak-anak kita, yang menyebabkan IQ anak di bwah rata-rata, sehingga nanti anak anak kita kasihan karena tidak bisa bersaing di masa-masa yang akan datang.” ungkap Widya

Mengakhiri sambutannya Widya mengajak semua pihak yang hadir pada kegiatan tersebut jngu sama-sama Potong Pele Stunting.

Di tempat yang sama juga Gubernur, atas nama Pemerintah Daerah Provinsi Maluku mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Buru dan jajaran yang telah bekerja untuk mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem melalui penanganan gerakan sikat habis kemiskinan ekstrem di Bumi Bupolo.

“Penghargaan juga saya sampaikan kepada Duta Perangi Stunting Provinsi Maluku dan Kabupaten Buru yang telah bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya penurunan angka balita stunting di daerah ini,” ujarnya.

Gubernur juga, mengapresiasi Bupati Buru, perangkat dan jajarannya serta pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten ini agar jangan berhenti disini, namun secara berkesinambungan dan terus menerus mewujudkan program Presiden di tahun 2024 angka stunting se-Indonesia bisa turun menjadi 14% bisa tercapai berkat dorongan semua pihak di daerah-daerah.

“Untuk angka stunting di Buru mengalami penurunan dari tahun 2021 yakni 31,7% dan di tahun 2022 menjadi 23,3% pada tahun 2022, Sebagai Gubernur Maluku, saya memberikan apresiasi kepada pejabat di daerah apabila semua penanganan stunting dan kemiskinan bisa ditangani dengan baik,” kata Murad.