BERITABETA.COM, Ambon – Senat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon mengagendakan pemaparan visi-misi tujuh bakal calon (Balon) Rektor periode 2020-2024 akan berlangsung di Lt II Gedung Student Center, IAIN Ambon, Kamis (18/6/2020).

Dalam rilis yang diterima beritabeta.com, Ketua Senat IAIN Ambon, Dr. M. Faqih Seknun, S.Pd., M.Pd.I, menjelaskan, penyampaian visi-misi akan dilakukan oleh tujuh kandidat yang ikut dalam pencalonan sebagai Rektor IAIN Ambon periode 2020-2024.

Tujuh kandidat bakal calon Rektor IAIN Ambon itu; Prof. Dr. Abd. Khalik Latuconsina, M.Si, Prof. Dr. Idrus Sere, M.Pd.I., Dr. Moh. Yamin Rumra, M.Si., Dr. Eka Dahlan Uar, M.Si., Dr. Samad Umarella, M.Pd., Dr. Zainal A. Rahawarin, M.Si., dan Dr. Rajab, M.Ag.

Ia menjelaskan, sebelumnya dilakukan tahapan pendaftaran, seleksi berkas, hingga proses verifikasi Balon dilakukan oleh panitia. Kemudian, hasilnya diserahkan kepada pimpinan institut, lalu dilanjutkan ke pihak Senat guna melakukan proses lebih lanjut. Di mana, seperti diketahui, dari tujuh bakal calon yang mengambil dan mengembalikan formulir ke panitia, mereka semua dinyatakan lolos pemberkasan.

Selanjutnya, Senat Institut setelah menerima berkas para Balon dari Rektor IAIN Ambon, Dr. Hasbollah Toisuta, M.Ag, beberapa waktu lalu, langsung melanjutkan dengan tahapan memverifikasi kembali terhadap berkas-berkas para Balon yang sudah lolos itu. Kemudian, dilanjutkan kepada proses memberikan pertimbangan kualitatif oleh seluruh anggota Senat yang berlangsung pekan kemarin.

Agenda berikutnya yang telah disiapkan pada besok (hari ini_red), lanjut Faqih, berupa penyampaian visi-misi oleh tujuh Balon tersebut. “Direncanakan pada Kamis, 18 Juli 2020 itu, para Balon akan menyampaikan visi-misi program yang sudah dinyatakan dalam deskripsi dokumen. Jadi, pihak Senat hanya ingin mendengar secara langsung latar belakang, wawasan, manajerial hingga visi-misi ke depan itu seperti apa.”

Menurut Faqih, dalam agenda penyampaian visi-misi ini, bukan untuk dinilai mana yang bagus dan tidaknya. Tapi, atas pertimbangan sebagai calon pimpinan untuk masa depan IAIN Ambon, sehingga patut diadakan untuk didengar secara langsung oleh Senat terkait latar belakang, visi dan misi dari masing-masing kandidat secara umum.

“Kita sesungguhnya tidak menguji sebagaimana layaknya dalam suatu seleksi. Namun, karena ini adalah suatu tahapan untuk menentukan calon pimpinan, sehingga kita ingin melihat dan mendengar, untuk membangun kepemimpinan yang berwibawa, cerdas serta terampil dalam membangun IAIN Ambon ke depan, “ungkapnya.

“Alhamdulillah, semoga nanti siapapun yang menjadi Rektor dari tujuh orang ini, mampu membangun IAIN Ambon menjadi kampus yang akademis, berwibawa serta menuju tujuan utama kita yakni menjadikan sebagai Universitas Islam Negeri Ambon,” lanjut Faqih.

Terkait dengan tahapan pertimbangan kualitatif yang sudah berlangsung pekan kemarin, Faqih menjelaskan, beberapa hal penting yang dilakukan seperti melihat deskripsi administrasi setiap Balon, hingga pengalaman jabatan yang sesuai dengan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 68 Tahun 2015.

Aturan ini mengatur tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor dan Ketua pada Perguruan Tinggi Keagamaan yang Diselenggarakan oleh Pemerintah, dan Keputusan Direktur Jenderal Nomor 7293 Tahun 2015 Tentang Pedoman Penjaringan, Pemberian Pertimbangan dan Penyeleksian Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri pada Kementerian Agama.

Senat, tambahnya ingin ketemu langsung dengan tujuh kandidat ini, sehingga terjadi dialog sebagai bagian dari silaturahmi untuk membangun IAIN Ambon ke depan yang lebih baik.

“Kita sadar, bahwa tujuh kandidat ini memiliki track record yang sangat baik untuk memimpin IAIN Ambon ke depan. Semoga, proses besok nanti (hari ini_red) dapat berjalan dengan lancar, dan kelak akan lahir seorang pemimpin IAIN Ambon yang bijak dan bersahaja untuk kemajuan kampus kami,” tutup Faqih. (BB-DIO)