Bupati - Wabup Malteng Diingatkan Tidak Tinggalkan Preseden Buruk bagi Masyarakat
![Anggota DPRD Maluku dari Daerah Pemilihan [Dapil] Maluku Tengah Ruslan Hurasan](/storage/img/2022/08/hurasan2.jpeg)
BERITABETA.COM, Ambon — Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Maluku Tengah [Malteng], Tuasikal Abua dan Marlatu Leleuri yang akan mengakiri masa jabatan mereka pada 8 September 2022, diingatkan dapat menyelesaikan sejumlah masalah yang ditinggalkan.
Permintaan ini disampaikan Anggota DPRD Maluku dari Daerah Pemilihan [Dapil] Maluku Tengah Ruslan Hurasan.
"Saya berharap, diakhir masa jabatannya, Bupati Tuasikal Abua dan Marlatu Leleuri dapat menyelesaikan berbagai permasalahan, agar tidak meninggalkan preseden buruk bagi masyarakat,” kata Ruslan Hurasan kepada wartawan di Ambon, Minggu (14/8/2022).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa [PKB] ini membeberkan, ada sejumlah permasalahan yang hingga kini belum dapat dituntaskan bupati dan wakil bupati Malteng.
Hurasan berujar, kepulangan pengungsi Kariu, persoalan internal pengungsi Pelauw, beberapa pemekaran dusun menjadi desa di Seram Utara serta Leihitu, juga pemekaran Banda Besar.
Mengingat, proses pemekaran ini sudah dilakukan jauh-jauh hari oleh DPRD Kabupaten Malteng, namun hingga kini progres mengenai pemekaran tersebut semakin samar-samar alias jalan di tempat.
“Beberapa bulan lalu Bupati sudah menjanjikan akan memekarkan Kecamatan Banda Besar dimasa akhir jabatan, saya kira ini harus diseriusi secara baik sehingga ada kenangan tersendiri,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Maluku ini menilai, pasangan Tuasikal - Leleuri memiliki prestasi yang cukup baik, yakni melakukan perubahan-perubahan yang signifikan terkait dengan penataan kota.
Menurutnya, semua prestasi-prestasi itu akan sempurna, kalau dimasa akhir jabatan bisa menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di Kabupaten Malteng.
“Untuk itu semua persoalan ini harus tuntas, sehingga diakhir masa jabatan Bupati dan Wakil bupati tidak di cap menghindari seluruh persoalan-persoalan yang terjadi,” pungkasnya. (*)
Editor : Redaksi