BERITABETA.COM, Namlea – Warga Kecamatan Teluk Kayeli dan Kecamatan Batabual, menyatakan  mendukung pemekaran daerah otonom baru (DOB) Kabupaten Buru Kayeli dan siap lepas dari kabupaten induk Kabupaten Buru.

Pernyataan dukungan ini disampaikan warga saat Wakil Bupati Buru, Amos Besan SH bersama panitia khusus (Pansus) Pemekaran DPRD Buru dan Tim Pemekaran dari Lembaga Pemekaran Buru Kayeli (LPBK) dan Bagian Pemerintahan  bertandang ke Kayeli dan Ilath, Sabtu (27/8/2019).

Wabub dan rombongan lebih awal bertandang ke Kayeli dan bertemu Camat dan para Kades, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan masyarakat di sana.

Pertemuan kemudian dilanjutkan di Ilath, Kota Kecamatan Batabual,  Sabtu sore. Batabual merupakan kecamatan di pesisir selatan yang daerahnya masih sulit dijangkau, karena transportasi dari Namlea ke sana hanya bisa lewat jalur laut.

Saat mengunjungi kedua kecamatan itu, Wabup dan rombongan mensosialisasikan gagasan memekarkan lagi kabupaten baru di Pulau Buru, yakni Kabupaten Buru Kayeli.

Sosialisasi ini, mendapat ‘gayung bersambut’ dari masyarakat, pemuka masyarakat, tokoh agama dan para tokoh adat. Bahkan dalam pertemuan yang dipandu camat di kedua kecamatan ini, mewakili rekannya, beberapa tokoh yang tampil berbicara, menyatakan bukan hanya setuju pemekaran.

Lebih dari itu, mereka menyatakan siap menghibah lahan ratusan hektar untuk dibangun perkantoran dan berbagai fasilitas pemerintah maupun TNI/Polri. Warga juga berlomba-lomba menyatakan kesiapan agar wilayahnya menjadi pusat kota Kabupaten Buru Kayeli.

Menanggapi keinginan itu, Wabup dalam kesempatan sosialisasi dan dialog ini mengucapkan terima kasih karena masyarakat menyambut dengan antusias pemekaran kabupaten baru.

Menurut Amos dan Tim Pemekaran, kalau rencana pemekaran ini sudah digagas dari tahun 2014 lalu dan sudah terdaftar pula di Kantor Kementrian Dalam Negeri. Namun diakuinya, baru lima calon DOB  di Maluku yang sudah penuhi syarat administrasi. Sedangkan dari Buru Kayeli belum lengkapi administrasi tersebut. Salah satunya harus ada musyawarah di tingkat desa yang menyetujui pemekaran disertai dengan bukti administrasi persetujuan tertulis.

Di Kecamatan Kayeli, sebelum rombongan Wabup tiba, seluruh desanya telah selesai bermusyawarah. Bahkan ada tiga desa yang langsung memberikan bukti pernyataan tertulis.

Sedangkan di Kecamatan Batabual, baru Ilath yang sudah bermusyawarah. Sedangkan desa lainnya dalam sepekan ke depan baru akan memutuskannya.

Para wakil rakyat yang ikut bersama rombongan di hadapan masyarakat juga menyatakan komitmen akan segera mempercepat proses administrasi di DPRD.

“Bila usulan dan administrasinya masuk pagi di DPRD. Siangnya kami langsung bersidang dan memberikan rekomendasi persetujuan pelepasan,”tegas Dali Syatifudin dari Fraksi PPP.

Calon Wakil Ketua DPRD Buru  periode 2019-2024 ini di hadapan warga Kayeli menegaskan mendukung sepenuhnya pemekaran ini.

“Beta (saya) punya orang tua dari Desa Kaki Air, beta punya tete punya cengkih ada di Batabual, beta akan sepenuhnya mendukung pemekaran,”tegas Dali.

Senada dengan Dali, Arifin Latbual (PDIP), Solihin Buton (PKS), Jaidun Saanun (PG),  dengan tulus ikhlas mendukung pemekaran ini. Mereka berharap agar moratorium DOB segera dicabut oleh Presiden Jokowi.

“Kita siapkan seluruh administrasinya lebih awal, sehingga saat moratorium dicabut Presiden, kita sudah siap mekar,” tandas Jaidun.

Sedangkan Wabup dalam kesempatan itu, belum bisa berjanji kota kabupaten baru nanti letaknya dimana, kendati masyarakat di lima kecamatan seluruhnya menginginkan hal itu

Menurut Wabup dan diperkuat oleh ketua LPBK, DR Junaidi Rupelu, yang utama semua setuju mekar dahulu. Kemudian  dibuat dokumen administrasinya. Sedangkan penempatan kota,  harus diputuskan lewat kajian tim teknis dari pemerintah.

“Nanti kalau tim kajian turun meninjau ke lokasi tanah yang dievaluasi akan menjadi  kota kabupaten,jangan sampai bapak-bapak bertanya tanah ini mau dibayar berapa,”terang Wabup.

Wabup di hadapan masyarakat Batabual turut menghibur mereka agar ramai-ramai berdoa, sehingga Kabupaten Buru Kayeli ini segera terealisasi saat moratorium DOB dicabut presiden.

Dari hati kecilnya, akui Wabup Amos, agar kota kabupatrn baru nanti letaknya di daerah pesisir. Dari lima kecamatan, hanya Teluk Kayeli dan Batabual yang berada di pesisir.

Kata Wabup, dari lima kecamatan tadi, tiga yang di dataran Waeapo sudah tergolong maju, sehingga sebaiknya kota kabupaten baru ini berada Batabual yang dari pembangunan infrastruktur masih tertinggal dengan di dataran Waeapo. Namun kata dia, semua terpulang kepada tim  yang nanti melakukan kajian teknis. (BB-DUL)