BERITABETA.COM, Saparua – Tanah longsor yang melanda wilayah Salaiku di Negeri Siri Sori Islam Kecamatan Saparua Timur Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku, hingga kini belum dapat diketahui secara pasti mengenai pemicu bencana naas tersebut.

Terkait hal tersebut Penjabat Kepala Pemerintahan Negeri Siri Sori Islam yang juga Camat Saparua Timur, Halid Pattisahusiwa, belum dapat memastikannya.

Mengenai pemicu longsor, menurut Halid, untuk mengetahui ihwal dimaksud perlu atau membutuhkan riset secara komprehensif dari ahli tertentu.

“Kami belum tau secara persis tentang pemicu longsor ini. Saya kira hal tersebut butuh pelibatan ahli untuk melakukan riset serta analisa dan kajian lebih mendalam,” ungkap Halid Pattisahusiwa saat diminta konfirmasinya oleh Beritabeta.com Kamis, (14/07/2022).

Nanti, kata dia, pihak Dinas PUPR dan BPBD Kabupaten Maluku Tengah akan diterjunkan ke lokasi untuk meninjau longsor.

Soal waktunya, kata dia, akan dikonfirmasi nanti oleh Pemerintah Negeri Siri Sori Islam termasuk Pemerintah Kecamatan Saparua Timur.

“Tim tersebut nanti akan mengecek juga pemicu longsor. Kalau pandangan orang awam lokasi longsor di Salaiku Negeri Siri Sori Islam itu kan daerah air. Akibat hujan dengan intensitas tinggi debit air naik, kemudian bergerak hingga menimbulkan pergeseran tanah. Mungkin juga pengaruh luapan air sehingga longsor dapat terjadi pada Selasa kemarin,” tukasnya.

Terkait penggalian tanah beberapa waktu lalu di hutan apakah ada hubungannya dengan tanah longsor di kawasan ini? ditanya begitu, dia belum dapat memastikannya.

“Hal tersebut perlu diteliti secara ilmiah. Menjadi catatan penting bagi kita semua dengan adanya musibah ini, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Apalagi musim hujan seperti sekarang. Karena bukan hanya di Negeri Siri Sori Islam, tetapi hampir semua wilayah di Maluku terjadi bencana alam yakni banjir dan tanah longsor,” timpalnya.

Ia menambahkan, Pemerintah Negeri Siri Sori Islam dan Pemerintah Kecamatan Saparua Timur juga akan melakukan pemetaan mengenai daerah rawan longsor di Kapitan Said Perintah itu.

Hal tersebut akan dilakukan dengan melibatkan instansi terkait yakni BPBD Kabupaten Maluku Tengah.

“Bagi warga yang punya rumah di bukit-bukit, kami harapkan agar selalu waspada. Sebab sekarang intensitas hujan masih tinggi,” imbau Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pattimura ini.   

Adapun longsor kurang lebih 250 - 300 meter pada Selasa kemarin hingga Kamis (14/07/2022), masih terjadi longsor susulan. Tanah dari gunung terus turun ke jalan raya.

Aparatur Pemerintah Negeri Siri Sori Islam, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan instansi terkait dalam hal ini Dinas PUPR Maluku Tengah saat ini berjaga-jaga di lokasi bersama para warga.

Tampak di lokasi kejadian telah dipasang garis polisi dan papan informasi mengenai bencana alam ini.

Sementara akses transportasi darat dari Negeri Siri Sori Islam ke Desa Ulath dan Ouw, dan sebaliknya sampai sekarang masih lumpuh.  (*)

 

Editor : Samad Vanath Sallatalohy