BERITABETA.COM, Namlea – Warga  Desa Kayeli, Kecamatan Kayeli, Kabupaten Buru, Kamis sore (4/7/2019) gempar atas insiden dibunuhnya seekor buaya muara berukuran 5 meter oleh warga sekampung.

Tragisnya, setelah buaya diseret ke tepian kali, terjadi tragedi susulan dengan munculnya seorang nenek bernama Samiasa Bugis (67). Nenek Samiasa Bugis tak mampu menahan tangis dan sedih setelah melihat buaya berkaki buntung itu sudah dalam kondisi mati.

Nenek Samiasa Bugis pun menangis tersedu-sedu sambil memeluk buaya yang sudah mati itu. Dengan air mata berlinang, Nenek Samiasa Bugis mengaku sangat yakin kalau buaya yang ditangkap warga itu adalah cucunya.

Nenek lalu berkisah kalau salah satu anak perempuannya pernah melahirkan anak kembar. Yang lahir pertama seorang putra laki-laki dan lahir kedua sang adik asli seekor buaya. Ciri-ciri fisik dari sang adik berwujud buaya ini, lahir tanpa ada kaki kanan depan, alias kaki kanan depan buntung seperti ciri fisik buaya yang sudah mati itu.

Menyaksikan nenek ini menangis dan memeluk buaya itu,  warga sekampung jadi tidak tega dan ikut membantunya saat diminta agar buaya malang itu dikubur di tepi pantai tidak jauh dari rumah tempat tinggalnya.

Sementara itu, beberapa warga Kayeli yang ditemui mengaku, selama ini  tidak pernah ada kejadian warga di sana melahirkan anak kembar dan saudara kembarnya seekor buaya.

“Nenek Samiasa ini bukan asli warga Kayeli. Beliau warga dari Sulawesi yang sudah lama menetap di sini. Kami juga baru tahu kalau beliau punya cucu kembaran berwujud seekor buaya yang sudah dewasa,” terang Ibrahim Wael, tokoh masyarakat Kayeli kepada beritabeta.com, Jumat (5/7/2019).

Warga mengikat buaya dan menyertnya ke tepian kali

Kepada awak media, Ibrahim Wael mengisahkan, buaya malang berkaki kanan depan yang buntung itu ditemukan warga setempat tidak dengan sengaja pada Kamis sore (4/7), sekitar pukul 17.30 wit.

Warga Kayeli lainnya, Yani Madapongan (25) mengaku waktu itu sekitar pukul 16.00 WIT,  dirinya baru balik dengan speed boat dari Namlea dan hendak pulang ke Kayeli.

Di mulut Sungai Teluk Kayeli, Ia menyaksikan ada seekor buaya yang lagi berteduh di sana. Ia jadi teringat peristiwa tanggal 13 Mei tahun 2018 lalu saat ada seorang guru bernama Idaman Pelu yang diterkam  buaya saat sedang buang hajat malam hari di sekitar sungai tersebut.

Tidak mau mengambil resiko, Yani lantas mengabari temuannya itu kepada warga desa. Atas laporannya itu warga kemudian berbondong-bondong mendatangi muara sungai dengan membekali diri dengan parang dan tombak.

Yono Wael yang ikut mencari menggunakan sampan,  duluan memergoki buaya malang ini dan melemparkan tombaknya kena bagian leher buaya. Setelah buaya sudah terlihat lemah, warga beramai-ramai menangkap dan mengikat buaya malang itu dan menyeretnya ke tepi pantai di muara sungai. Tidak lama kemudian Nenek Sumiasa Bugis datang dan mengaku kalau buaya malang itu adakah cucunya.(BB-DUL)