BERITABETA.COM, Namlea – Pasca dibunuhnya seekor buaya oleh warga Desa Ubung, Kabupaten Buru, Maluku, hingga kini tiga ekor buaya yang tersisa masih terlihat berkeliaran di lokasi itu, membuat warga masih ketakutan.Menyikapi hal ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku, masih terus melakukan patroli dan memantau keberadaan buaya di lokasi tersebut.Patroli dilakukan oleh Petugas Resort BKSDA Pulau Buru bersama aparat Dinas Lingkungan Hidup, pemerintah desa, aparat TNI Polri serta tokoh masyarakat Desa Ubung.“Ada tiga ekor buaya yang menurut informasi warga masih berkeliaran di sekitar Pantai Ubung,” kata Kepala Resort BKSDA Pulau Buru, Abubakar Ipa yang dikonfirnaai beritabeta.com di Namlea, Kamis (9/1/2020).Menurutnya, saat ini petugas terus melakukan patroli dan penjagaan, sebagai upaya menggiring serta menangkap buaya yang masih terlihat berkeliaran di sekitar pantai Desa Ubung.Di lokasi Pantai Ubung masih terlihat kemunculan tiga ekor buaya, tetapi posisinya sangat jauh dari pantai.

“Ini yang membuat petugas mengalami kesulitan untuk mengevakuasi dan mendokumentasikan keberadaan buaya,” ujarnya.Abubakar memastikan, kegiatan patroli untuk menangani buaya-buaya itu, akan dilakukan selama tujuh hari, sesuai dengan hasil pembicaraan dan kesepakatan dengan para petugas di lapangan.“Harapan kita semoga melalui patroli ini dapat meminimalisir ketakutan masyarakat akan kemunculan buaya di Pantai Ubung, ” ujarnya.Seperti diberitakan sebelumnya, seekor buaya dengan panjang sekitar 2,5 meter dan lebar perut 50 cm dibunuh warga setempat.Bangkai buaya tersebut telah dimusnahkan dengan cara dikubur di sekitar Pantai Ubung.Informasi yang dihimpun dari masyarakat di sekitar lokasi,diketahui bahwa buaya telah berada di perairan Pantai Ubung sejak beberapa hari yang lalu.Buaya yang muncul di pantai sekitar empat ekor, dan saat ini tiga ekor buaya masih berkeliaran di pantai tersebut (BB-DUL)