"Varian Delta ini telah menunjukkan dirinya sangat mampu menyebar dengan sangat cepat dan dalam keadaan yang belum pernah dialami penduduk NSW dengan cara yang sama sebelumnya," kata Hazzard dalam sebuah konferensi pers.

"Ini adalah virus yang sangat mampu menular bahkan ketika kita memiliki jarak yang dekat antara individu yang menularkan dan siapa pun dari kita yang mungkin lewat," lanjutnya.

Lebih Berbahaya dari Virus Corona Dominan

Direktur National Institute of Allergy and Infectious Penyakit, dr Anthony Fauci mengatakan bahwa dari pengurutan genom yang dilakukan di Amerika Serikat, varian Delta sekarang 20 persen lebih menular dan mungkin lebih berbahaya, setelah persentasenya berlipat ganda dalam dua minggu terakhir.

Pola penularan Covid-19 dari varian Delta di Amerika Serikat ini, menurut Fauci, tampaknya mengikuti pola yang terlihat di Inggris, baik dengan varian Alpha, dan sekarang varian Delta.

"Seperti yang terjadi pada B.1.1.7, kami tampaknya mengikuti pola dengan varian Delta, dengan waktu dua kali lipat sekitar dua minggu," kata Fauci dalam pengarahan Gugus Tugas Covid-19 Gedung Putih, seperti dikutip dari CNN, Kamis (24/6/2021).

Beberapa laboratorium secara genetik telah mengurutkan sampel virus corona yang diambil dari pasien untuk mengetahui varian mana yang terlibat.

Varian Delta lebih menular, ini telah ditemukan dari hasil pengujian genom varian virus corona yang kemudian telah dilaporkan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Vaksin mRNA efektif terhadap varian Delta Kabar baik juga disampaikan Fauci, bahwa vaksin mRNA yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna, tampaknya efektif melawan varian Delta.

Fauci mengungkapkan vaksin Pfizer menunjukkan efektivitas hingga 88 persen dalam mencegah gejala Covid-19 pada varian Delta, dua minggu setelah dosis kedua vaksin tersebut.

"Ketika Anda melihat rawat inap, sekali lagi, baik (vaksin Covid-19) Pfizer BioNTech dan Oxford AstraZeneca antara 92 dan 96 persen efektif terhadap rawat inap," kata Fauci.