BERITABETA.COM, Bula — Sebanyak 118 hektar tanaman padi di Kecamatan Bula Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku terkena dampak kekeringan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian SBT Abdul Asis menjelasakan ratusan hektar tanaman padi yang terkena dampak kekeringan ini tersebar di Desa Waisamet, Kaimatakabu, Waiketam Baru, Jakarta Baru dan Sumber Agung.

Ia mengaku, kendati mengalami kekeringan, namun ratusan hektar tanaman padi ini belum sampai pada gagal panen.

"Ada 118 hektar tanaman padi berdampak kekeringan. Untuk gagal panen belum, belum sampai," ungkap Abdul Asis Rumadaul saat dikonfirmasi wartawan usai menghadiri rapat paripurna DPRD, Rabu (06/09/2023).

"Kalau di Jembatan Basa selesa panen, tapi dari desa-desa yang tadi ada lokasi yang sudah terpanen," bebernya.

Mantan Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) ini menandaskan, sesuai jadwal tanam, ratusan hektar tanaman padi yang kena dampak kekeringan ini diperkirakan dipanen pada Oktober 2023.

"Sesuai dengan jadwal tanam berarti diperkirakan di bulan Oktober. Pergeseran musim tanam pertama ini, bergeser ke musim tanam kedua. Jadi Oktober bisa panen, untuk gagal panen belum," tandasnya.

Ia mengaku, upaya antisipasi sudah dilakukan oleh instansi yang dipimpinnya itu dengan menyediakan pompa-pompa air yang ada di kelompok tani untuk bisa menyerap air dari sumber-sumber air yang tersedia.

Selain itu, dia sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Balai Sungai Wilayah (BWS) Maluku, Dinas Pertanian Provinsi Maluku dan Dinas PUPR Maluku.

"Dalam waktu dekat mungkin dari Balai bisa kunjungi (Desa) Matakabu untuk langkah-langkah mengatasi bendung yang ada disana," akuinya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi