BERITABETA.COM, Ambon – Masyarakat di Pulau Saparua, Selasa (9/4/2019)  berbondong-bondong menjemput dua jenderal TNI yang pulang ke negeri asal di Pulau Saparua. Kedua tokoh ini adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Purnawirawan TNI, George Toisutta dan Brigjen TNI Isaac Marcus Pattipeilohy yang kini menjabat sebagai Kepala Biro Persidangan, Sistem Informasi, dan Pengawasan Internal di Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Setjen Wantannas).

Jenderal Purn. TNI George Toisuta dan  Brigjen TNI Isaac Marcus Pattipeilohy tiba di Pelabuhan Haria, dengan menumpangi Kapal AD-64 milik Kodam XVI Pattimura, sekitar pukul 11.00 Wit. Kedatangan kedua tokoh militer ini disambut dengan tarian adat cakalele dan tari lenso oleh warga Saparua dan unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Saparua dan Saparua Timur.

Informasi yang dihimpun beritabeta.com  menyebutkan kunjungan kedua tokoh asal Saparua ini hanyalah kunjungan pribadi dengan tujuan untuk bersilaturahim dengan keluarga di kampung halaman.

“Sesuai informasi yang kami peroleh kedua tokoh TNI ini, akan menginap di Negeri Ullath, di rumah keluarga Mery Pical. Kedunya hanya pulang kampung untuk mengunjungi keluarga,” kata Camat Saparua Timur Halid Pattisahusiwa yang ikut dalam penjemputan kedua tokoh ini.

Camat Saparua Timur Halid Pattisahusiwa saat mengalungkan krans bunga kepada mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Purnawirawan TNI, George Toisutta, saat tiba di pelabuhan Haria, Selasa (9/4/2019) (FOTO: BERITABETA.COM)

Seperti diketahui baik Jenderal Purn. TNI George Toisuta dan  Brigjen TNI Isaac Marcus Pattipeilohy keduanya merupakan putra asal Negeri Ullath yang meniti karir militer hingga pada posisi yang strategis. Kunjungan kedua tokoh ini sempat menjadi perhatian warga di Pulau Saparua, sebab keduanya sudah lama baru kembali ke tanah leluhur mereka.

“Sebagai anak negeri asal Saparua, kedua tokoh ini dijemput di pelabuhan Haria. Agenda kunjungan juga pribadi namun ada rasa hormat kepada kedua tokoh ini, maka  kami dari Muspika di dua kecamatan bersama warga melakukan penjemputan,” ungkap Pattisahusiwa.

Jenderal Purn. TNI George Toisutta lahir di Makassar, 1 Juni 1953. Ia menamatkan pendidikan militer di AKABRI pada tahun 1976 dan mengawali karir militernya pada 1978 sebagai Komandan Pleton 1-Kipan-C Yonif-74/BS. Sepuluh tahun kemudian diangkat sebagai Kasi-2 Ops Brigif -1/PIK Kodam Jaya, dan satu tahun kemudian dipercaya Wakil Komandan Yonif-201/JYB Kodam Jaya.

Alumni Sesko Angkatan Darat 1992 itu kemudian dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Divisi-2 Kostrad, Kasdam Jaya pada 2003, Pati Mabes TNIB pada 2003 dan pada 2004 didaulat untuk menjadi Panglima Divisi-1 Kostrad.

Ia juga pernah berperan sebagai Panglima Operasi (Pangkoops) TNI di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada tahun 2003 menggantikan Mayjen Bambang Dharmono.

Pada tahun 2005, ia diangkat sebagai Pangdam XVII Trikora, dilanjutkan sebagai Pangdam III Siliwangi pada tahun 2006, Panglima Kostrad pada tahun 2007, hingga akhirnya menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada tahun 2009 hingga purnawirawan di tahun 2011.

Dalam dunia sepakbola Indonesia, ia tercatat pernah mancalonkan diri sebagai calon ketua umum PSSI pada tahun 2011  berpasangan dengan salah seorang pengusaha yaitu Arifin Panigoro. Namun langkah keduanya terjegal dengan keluarnya keputusan FIFA yang melarang mereka untuk mencalonkan diri.

Di dunia sepakbola, sejak 1978, George mengaku sudah menjadi pembina sepak bola peleton. “Di Wirabuana saya membina sepak bola Yonif 700. Di Bandung, saya membina sepak bola Kodam Siliwangi. Dan saat ini menjadi pembina PSAD,” paparnya.

Usai melaksanakan tugasnya sebagai menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang digantikan oleh Pramono Edhie Wibowo (ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) pada tahun 2011, nama George sempat disebut-sebut akan menggantikan posisi Menteri Perhubungan Freddy Numberi. Namun hal ini tidak terwujud setelah jabatan Menteri Perhubungan diserahkan kepada EE Mangindaan pada reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II di bulan Oktober 2011.

Kiprah terakhir dari George adalah berkutat di bidang bisnis. Pada Januari 2012 ia menjabat sebagai komisaris utama OSO Group yang dimiliki oleh pengusaha Oesman Sapta Odang.

Sementara Brigjen TNI Isaac Marcus Pattipeilohy, kini masih aktif di Setjen Wantannas dan menjabat sebagai Kepala Biro Persidangan, Sistem Informasi, dan Pengawasan Internal. (BB-DIO)