BERITABETA.COM, Ambon –Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) tahun 2019, berhasil menjalankan Metode Inseminasi Buatan (IB) dengan menghasilkan sebanyak 50 populasi/individu sapi baru dari straw /sperma unggul.

Keberhasilan ini disampaikan Kepala Bidang Peternakan, Dinstanak Kabupaten SBT, Ida Tianotak,S.Pt. melalui rilisnya yang diterima beritabeta.com, Senin (8/7/2019).

Menurut Tianotak, metode IB yang dihasilkan dan dinikmati peternak di Kabupaten SBT itu, merupakan kegiatan dari program yang dicanangkan Kementrian Pertanian untuk mengaselerasi percepatan target pemenuhan sapi potong dalam negeri.

Metode IB, katanya, dituangkan dalam Program Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan /PK .210/10/2016, tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting.

Usman Ena, Distanak SBT, bersama seorang peternak berpose bersama anakan sapi hasil dari Inseminasi Buatan tahun 2019

 “Tujuannya untuk meningkatkan populasi sapi secara berkelanjutan dengan memaksimalkan potensi sapi indukan dalam menghasilkan anak, sekaligus meninggkatkan mutu secara genetik dan untuk mewujudkan komitmen pemerintah dan mengejar Swasembada Daging yang ditargetkan tercapai pada tahun 2026,”tandasnya.

Program yang dikenal dengan sebutan Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting) ini dilakukan dengan menyediakan beragam benih dari straw /sperma unggul, jenis sapi Ongol,Limosin,Bali Super, dan Madura yang merupakan bantuan dari Kementan RI.

Tianotak mengatakan, Distanak SBT telah menargetkan untuk lebih meningkatkan metode IB sebagai upaya mendukung visi dan misi Bupati SBT dalam rangka pengetasan kemiskinan di daerah berjuluk “Ita Wotu Nusa”. Program ini juga didukung dengan APBD Kabupaten SBT.

Sapi Hasil Inseminasi Buatan di Kabupaten SBT

“Targetnya  kita akan terus meningkatkan kinerja dalam program ini, sebagai dukungan terhadap visi dan misi Bupati SBT, “katanya.

Seperti diketahui, jumlah populasi sapi di Kabupaten SBT telah mencapai sebanyak 13 ribu. Dari ini metode IB, telah dihasilkan populasi sapi baru dengan jenis Ongol,Limosin,Bali Super, dan Madura.

Sementara mekanisme dari IB dilakukan dengan peyampaian informasi dan sosialisasi kepada peternak sapi di Kabupaten SBT melalui petugas di lapangan. Dari hasil tersebut, kemudian bila ada peternakan yang ingin ternaknya dilakukan IB maka petugas langsung melakukannya.

“Alhamdulillah, sudah ada 50 populasi baru yang dihasilkan. Jumlah ini akan terus bertambah, karena masih ada lagi puluhan indukan masih bunting.  Kami berharap kedepan program ini akan menjadi pemicu peningkatan tarap hidup bagi peternak di daerah ini,” pungkas Eka Tianotak (BB-DIO)