Duet Putra Seram – Saparua di Pentas Pilkada Malteng
Catatan : Edha Sanaky (Wartawan Beirtabeta.com)
Perhelatan akbar Pilkada Maluku Tengah (Malteng) hanya tinggal menunggu waktu. Empat pasang calon pun sudah wara wiri menyembangi sejumlah pelosok untuk menawarkan gagasan dan ide.
Daerah dengan jumlah pemilih terbesar di Provinsi Maluku ini memang banyak menyedot perhatian publik, setelah 20 tahun dikuasi oleh dinasti Tuasikal.
Lantas siapa yang berpeluang merebut kursi menterang Malteng satu?
Bila dilihat dari keterwakilan wilayah dan beberapa faktor pendukung lainnya, maka pasangan calon (Paslon) Nomor 4, Zulkarnain Awat Amir – Mario Lawalatta, menjadi salah satu paslon yang berpeluang meraih kemenangan itu.
Prediksi ini menguat, karena trend postif peningkatan dukungan dari performa sepasang anak muda ini cukup kuat.
Tentunya, Zulkarnain Awat Amir atau akrab disapa Ozan ini, harus mampu menyakinkan pemilih di wilayah Seram Selatan untuk tetap setia mendukungnya secara total.
Wilayah yang menjadi basisnya ini, harus mampu dikelola dengan maksimal, karena ini menjadi lumbung bagi Ozan selaku putra daerah Seram Selatan.
Hal serupa juga harus dilakukan oleh Mario Lawalatta yang tak lain mewakili Pulau Saparua di kontestasi Pilkada kali ini.
Salah satu faktor positif yang bisa menjaga asa paslon nomor 4 ini untuk melaju sebagai pemenang adalah, dukungan partai politik pengusung.
Ozan – Mario boleh dikata menjadi satu-satunya paslon yang didukung penuh oleh lima parpol besar yang kini mendominasi perolehan kursi di DPRD Kabupaten Maluku Tengah yang mencapai 22 kursi. Antaranya, Partai Gerindra, PKS, Partai Demokrat, Partai Golkar dan PAN.
Perolehan suara lima parpol ini di Pemilu 2024 mencapai total 85.033 suara dengan rincian PKS 20.615 suara (5 kursi), Partai Gerindra 22.090 (6 kursi) Partai Demokrat 13.636 (4 kursi), Partai Golkar 17.295 (4 kursi) dan PAN 11. 397 (3 kursi).
Dengan modal electoral lima parpol ini, jika pasangan Ozan –Mario bisa mendapat dukungan yang maksimal atau memanfaatkan kerja dari mesin lima parpol ini, maka bukan mustahil kedua anak muda bisa melejit jaun dan menjadi pemenang di Pilkada Malteng 27 November 2024.
Peluang ini cukup besar terjadi, karena perolehan suara lima parpol pengusung Ozan – Mario tersebar merata di enam dapil di Kabupaten Malteng dan juga memiliki hasil persentase suara yang cukup besar mendekati 30 persen jumlah pemilih di kabupaten berjuluk pamahanunusa ini.
Namun dari sisi disisi politis, Ozan –Mario juga memiliki cela yang tak bisa dihindari bila mengkaji dengan matang kalkulasi politik kedepan. Salah satunya adalah pengalaman tanding di arena yang sama.
Ozan pernah mencalonkan diri sebagai Anggota DPD RI di Dapil Maluku di Pemilu sebelumnya, namun jejak elektoral mantan aktivis HMI belum bisa dijadikan pijakan karena kontestasi di arena itu memiliki dinamika yang berbeda. Sementara Mario belum punya pengalaman elektoral di Kabupaten Maluku Tengah.
Kondisi ini berbeda dengan tiga rival politik mereka. Sebut saja Calon Bupati Mirati Dewaningsih yang sudah berulang kali tampil sebagai kontestan di Pileg. Kemudian Calon Bupati Ibrahim Ruhunussa dan juga Andi Munawir.
Ketiga sosok yang menjadi lawan ini, setidaknya sudah kenyang pengalaman di arena tanding yang kini kembali dimasuki, meskipun mereka baru pertama kali mencalonkan diri sebagai Bupati Malteng, namun secara electoral mereka sudah teruji.
Meksi demikian, peta politik Pilkada Malteng tidak bisa diterawang secara kasat mata, karena berbagai faktor akan menjadi penentu kemenangan dari setiap paslon yang berkontestasi (*)