Garda Demo di KPK, Minta Bupati Bursel Dijadikan Tersangka
BERITABETA.COM, Jakarta – Gerakan Pemuda (Garda) Buru Selatan (Bursel) menggelar aksi demo di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI mendesak KPK untuk segera menetapkan Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulisa sebagai tersangka.
Desakan ini terkait dengan kasus dugaan korupsi gratifikasi yang sedang ditangani oleh lembaga tersebut.
Dalam aksinya itu, pendemo yang dikoordinir oleh Hamis Souwakil selaku Kordinator Lapangan (Korlap) tiba di depan Gedung KPK pukul 15.00 WIT menggunakan mobil serta membawa pengeras suara dan benderah merah putih. Mereka membawa juga spanduk bergambar Tagop Sudarsono Soulisa disertai tulisan tiga poin tuntutan.
Pertama, mendesak KPK RI untuk mengusut tuntas kasus skandal gratifikasi di Buru Selatan.
Kedua, mendesak KPK RI segera keluarkan sprindik terhadap Tagop Sudarsono Soulisa (Bupati Buru Selatan).
Dan ketiga, KPK RI segera tetapkan status hukum Tagop Sudarsono Soulisa sebagai tersangka.
Selain itu, mereka turut membawa pamlet bergambar Tagop Sudarsono Soulisa bertaring dengan tulisan “KPK Segera Tersangkakan Tagop S Soulisa”.
Dalam aksi demo itu, sejumlah orator turut ambil bagian dalam orasi yang berlangsung kurang lebih 1 jam itu, dengan mendesak agar KPK segera menetapkan Tagop Sudarsono Soulisa sebagai tersangka.
Hamis Souwakil kepada media ini melalui saluran telepon selulernya, Kamis (9/7/2020) mengaku aksi demo yang dilakukan sebagai bentuk sikap pihaknya yang tetap konsisten mendukung KPK menuntaskan kasus gratifikasi di Bursel yang sebelumnya sudah diperiksa KPK pada beberapa pekan lalu.
“Kami Garda Bursel Jakarta mendesak KPK untuk menaikan status hukum atas kasus dugaan gratifikasi yang dilakukan bupati aktif saat ini pak Tagop Sudarsono Soulissa,” kata Hamis.
Hamis berjanji akan terus mendatangi KPK untuk mendukung KPK menetapkan status hukum atas dugaan keterlibatan Bupati Bursel dalam skandal Gratifikasi hingga tuntas.
“Kami berjanji akan terus mendatangi untuk mendukung langkah hukum agar KPK segera diusut tuntas dugaan keterlibatan Tagop dalam kasus skandal gratifikasi yang saat ini ditangani KPK RI,” ucap Hamis.
Sedangkan Rahmat Mony Ketua Tim Hukum Garda Bursel Jakarta menyatakan pihaknya sangat disambut baik oleh pihak KPK untuk menuntaskan kasus gratifikasi tersebut. Pasalnya KPK akan segera menetapkan status hukum yang dialamatkan kepada Tagop.
“Hasil audensi kami yang mewakili teman-teman Garda Bursel Jakarta di dalam KPK bahwa, KPK secara tegas akan segera menaikan status hukum Tagop dari penyelidikan ke tahap Penyidikan atas kasus skandal gratifikasi di Bursel dan akan diumumkan secara nasional,” terang Rahmat.
Sementara orator lainnya, Abdul Hamid Souwakil mengatakan demo yang dilakukan untuk mendesak KPK segera menetapkan status hukum Tagop dalam kasus gratifikasi.
“KPK harus bisa memutuskan bahwa status Bapak Tagop Sudarsono Soulisa selaku Bupati Buru Selatan, status hukumnya harus jelas, bisa diputuskan. Karena persoalan ini sangat jelas membuat masyarakat Bursel semua bertanya-tanya, jangan sampai kita hidup dalam kondisi yang dilematis,” teriaknya.
Ia mengaku demonstrasi yang dilakukan pihaknya tidak ditunggangi oleh siapa pun.
“Langkah kita ini bukan ditunggangi oleh kelompok tertentu. Kita tidak ingin negeri kita menjadi negeri yang korup karena negeri kita adalah negeri adat,” ucapnya.
Ia memnghimbau rekan-rekannya untuk tidak usah takut selama kita berdiri disini untuk menyuarakan kebenaran.
Ia menegaskan bahwa semua orang di hadapan hukum sama dan tak ada yang kebal hukum. Ia pun yakin KPK akan bekerja maksimal dalam penanganan kasus ini sehingga keadilan dapat benar-benar ditegakkan.
Sedangkan Abdul Karim Souwakil alias Bonu, penyanyi asal Bursel dalam orasinya turut menyanyikan mars Garda.
“Bersama garda kita berjuang, berjuang, bergerak maju untuk perubahan, perubahan, singkirkan penghalang, robohkan pembatas, untuk Buru Selatan jaya. singkirkan penghalang, robohkan pembatas, untuk Buru Selatan jaya,” lantunnya sambil diikuti pendemo lainnya.
Tak hanya itu, ia pun turut menyanyikan yel-yel demo tersebut.
“Tangkap-tangkap segera, KPK tangkap Pak Tagop saja. Tangkap-tangkap segera, KPK tangkap Pak Tagop saja. Tangkap-tangkap segera, KPK tangkap Pak Tagop saja,” teriaknya bersama para pendemo lainnya.
Sementara itu, setelah berorasi kurang lebih 1 jam. Mereka langsung membubarkan diri secara damai sambil berjanji akan mendatangi KPK dengan aksi-aksi demo berikutnya. (BB-DUL)