Peningkatan penduduk Lansia seiring kemajuan di bidang kesehatan ditandai dengan meningkatnya angka harapan hidup dan menurunnya angka kematian.

“Pertumbuhan jumlah penduduk lansia dapat menjadi potensi untuk pembangunan. Diperkirakan pada tahun 2045, pertumbuhan penduduk lansia di Indonesia akan mencapai seperlima dari total penduduk,” urainya.

Ia mengaku, meningkatnya jumlah penduduk Lansia dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah, bangsa dan negara yang akan terwujud jika para lansia tetap produktif dan sejahtera.

Olehnya itu, untuk meningkatkan kualitas hidup Lansia, berbagai program dan kebijakan telah ditetapkan pemerintah. Salah satunya melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL). Kelompok BKL menyasar kepada keluarga yang memiliki lansia serta para lansia sendiri.

BKL diharapkan dapat menjadi wadah sumber informasi bagi keluarga dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia, agar menjadi lansia tangguh, yaitu lansia yang sehat (baik secara fisik, sosial dan mental), mandiri, aktif dan produktif.

“Sekolah Lansia ini merupakan pendidikan non formal, yang disasarkan secara langsung kepada para Lansia. Kehadiran sekolah Lansia ini diharapkan dapat menambah informasi tentang masalah kesehatan fisik, mental dan sosial budaya, untuk lebih meningkatkan kesejahteraan para lansia dan tetap menjadi lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif dan Produktif (SMART) serta bermartabat hingga akhir hidupnya,” katanya (*)

Pewarta : Edha Sanaky