BERITABETA.COM, Ambon – Pasca dikeluarkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Pemerintah Provinsi Maluku, terkait penyebaran virus corona dengan ditemukan  satu kasus positif Covid-19, Minggu 22 Maret 2020 lalu, suasana Kota Ambon terlihat sepi dari aktivitas warga.

Terlebih lagi, arus lalu lintas kendaraan di sejumlah ruas jalan terpantau lengang, menyusul diberlakukan ‘work from home’ bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan himbauan terkait ‘social distancing’ oleh pemerintah daerah dan sejumlah instansi pemerintah.

Pantauan beritabeta.com, Kamis (26/03/2020) pukul 13.00 hingga 14.00 WIT, pada sejumlah titik di pusat kota, aktivitas warga kota tidak sepadat hari-hari sebelumnya, beberapa ruas jalan dan pusat bisnis yang kerap ramai, kini terlihat sepi.

Sejumlah tempat keramaian seperti rumah-rumah kopi, kafe, toko dan pusat perbelanjaan di pusat kota, terpantau juga sepi dari pengunjung. Sejumlah rumah kopi di kawasan Jalan Sam Ratulagi hingga ke Jalan Slamet Riyadi yang kerap menjadi tempat nongkrong favorit kalangan muda, terlihat cukup sepi.

“Ini sudah seminggu, suasananya sudah berbeda, tidak banyak pengunjung. Semua ini karena himbauan terkait virus corona,” kata Amir salah satu warga yang ditemui di kawasan jalan AY. Patty Ambon.

Suasana di jalan Sam Ratulangi, Kota Ambon terlihat sepi dari aktivitas warga dan lengang dari lalu linta kendaraan, pasca dikeluarkan status KLB Covid-19 oleh pemerintah daerah (FOTO: BERITABETA.COM)

Sementara beberapa ruas jalan seperti, jalan Sam Ratulagi, AY. Patty, Telukabessy kawasan Mardika hingga jalan Jenderal Sudirman di kawasan Batumerah, tampak lengang dari lalu lintas. Padahal, ruas-ruas jalan ini di hari-hari sebelumnya menjadi langganan terjadi macet.

Di pusat perbelanjaan Ambon Plaza (Amplaz) sejumlah pedagang juga mengeluhkan sepinya pembeli, menyusul himbauan terkait antisipasi wabah  virus corona di Maluku.

Mewabahnya virus corona, telah disikapi serius oleh pemerintah daerah. Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon juga telah mengeluarkan kebijakan meliburkan siswa/siswi mulai dari TK, SD dan SMP dari kegiatan belajar mengajar di sekolah. Proses belajar mengajar dialihkan ke rumah dengan menggunakan memanfaatkan media daring atau online.

Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Provinsi Maluku mencatat hingga Rabu (25/3/2020) siang, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Provinsi Maluku bertambah dari jumlah 76 di hari sebelumnya, menjadi  menjadi 96. Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) adalah 4 orang ditambah  satu positif terpapar Covid-19.

Puluhan ODP tersebut tersebar di Kota Ambon (23 orang), Kabupaten Seram Bagian Barat (16 orang), Kabupaten Seram Bagian Timur (1 orang), Kabupaten Buru (14 orang), Kota Tual (4 orang), Kabupaten Kepulauan Tanimbar (26 orang) dan Kabupaten Kepulauan Aru (6 orang) (BB-DIO)