Jadi Petani Pala, Mantan Bupati SBT Ini dalam Sebulan Hasilkan 1 Ton Pala Kering

Menurutnya, sejak setahun lalu kebun pala yang ditinggalkan saat berproses politik di Pilkada SBT itu, memang tidak terurus. Setelah dia kembali ke kebun, ternyata hasilnya sudah banyak kelihatan. Bahkan ada yang sudah tertutup semak belukar.
“Makanya saat ini setiap hari harus dipanen. Karena dalam jumlah banyak tidak bisa lagi ditinggal,” bebernya.
Soal pasar, Vanath mengakui, bukan lagi menjadi masalah, sebab selama ini sudah ada pembeli tetap yang menjemput hasil produksi pala ke kebun. Begitu proses pasca panen selesai, hasilnya langsung dijemput.
Ayah dari enam orang anak, Sidiq, Santi, Era Fizara, Sunan, Igar dan Osiel juga mengaku, prose panen saat ini belum dalam kategori yang maksimal, karena rata-rata usia tanaman pala yang dibudidaya blum sampai 10 tahun.
“Target kita 3 tahun kedepan sudah maksimal. Dan pangsa pasarnya adalah ekspor, karena tentu jumlahnya sudah belasan ton per bulan. Ini belum termasuk fuli yang dihasilkan,” urai Vanath.
Menutup bincang-bincang dengan beritabeta.com, Vanath juga menambahkan kedepan selain pasar manca negara yang diincar, produk turunan dari daging pala juga menjadi priortas yang akan dikembangkan.
“Saya ingin kedepan ada semacam produk turunan minuman sejenis sirup, jus dan selai. Ya seperti jenis minuman orange Pulpy lah. Ini hanya masalah waktu. Tapi memang targetnya kesana,” tutup Vanath (BB-DIO)