Pendekatan ini harus menjadi bagian tak terpisahkan dari program-program strategis yang telah diluncurkan, seperti Kampung Nelayan Modern, Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), revitalisasi pelabuhan perikanan, dan industrialisasi hasil tangkapan.

Namun lebih dari itu, kita harus berani menempatkan sektor kelautan dan perikanan sebagai prioritas nasional, bukan pelengkap pembangunan.

Sudah saatnya sektor ini menjadi tulang punggung swasembada pangan berbasis laut. Konsumsi ikan per kapita nasional terus meningkat dan akan terus menjadi andalan pemenuhan protein hewani rakyat Indonesia.

Maka produksi, distribusi, dan logistik perikanan harus diperkuat secara sistemik. Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Komisi IV DPR RI telah bekerja untuk mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan nelayan, tetapi ke depan dibutuhkan terobosan lebih progresif dan inklusif.

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, kelestarian laut menjadi hal yang tak bisa ditawar. Tidak akan ada nelayan tangguh jika laut rusak. Tidak akan ada Indonesia maju jika ruang hidup pesisir terus terancam.

Oleh karena itu, ekonomi biru menjadi kerangka penting yang harus diadopsi secara menyeluruh. Konsep ini menuntut kita untuk membangun dari laut, tapi dengan cara yang bijak dan berkelanjutan.

Ekonomi biru bukan semata soal meningkatkan produksi, melainkan tentang menjaga daya dukung ekosistem, memperkuat nilai tambah, serta memastikan pelibatan masyarakat lokal secara adil.

Isi RPJPN 2025–2045, ekonomi biru disebut sebagai salah satu pilar untuk mencapai Indonesia sebagai negara maju yang berdaulat, adil, dan berkelanjutan.

Untuk mewujudkannya, wilayah timur Indonesia seperti Maluku harus mendapatkan perhatian dan afirmasi khusus. Potensi besar kami di sektor perikanan tidak boleh lagi terpinggirkan oleh logika pembangunan yang berpusat di barat.

Saya mendorong agar Maluku dijadikan koridor biru nasional—pusat industri perikanan terpadu berbasis potensi lokal, didukung oleh pelabuhan modern, konektivitas laut yang efisien, dan kawasan industri pengolahan hasil laut yang ramah lingkungan.