BERITABETA. COM, Ambon – Impian rakyat Maluku untuk memperoleh jatah program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Banda dari pemerintah pusat (Pempus) nampaknya kembali pupus. Setelan program Lumbung Ikan Nasional (LIN) yang dijanjikan untuk Maluku tak kunjung terwujud, kali ini KEK Banda juga mengalami nasib serupa.

Hal ini terbukti dengan diresmikan tiga KEK baru di Indonesia oleh  Presiden Joko Widodo di Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Senin (1/4/2019. Tiga KEK tersebut antara lain KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kalimantan Utara, KEK Morotai di Maluku Utara, dan KEK Bitung di Sulawesi Utara.

Padahal, sesuai dengan arahan tata ruang dimana Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dan PP Nomor 13 tahun 2016 tentang  tata ruang nasional telah menetapkan kawasan Banda sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN).

Dalam konteks itu Pemprov Maluku saat dipimpin  Gubernur Maluku, Said Assagaff telah mendorong Banda menjadi KEK Pariwisata. Pada tahun 2016  dokumen yang telah disiapkan adalah master plain KEK Banda kemudian dokumen kajian finansial dan ekonomi KEK Pariwisata Banda.

“Tahun ini Pemprov Maluku melakukan kegiatan Amdal dan sampai sekarang masih berlangsung,” kata Kepala Litbang dan Hubungan Kerja Sama Pembangunan Daerah Bappeda Maluku, Djalaludin Salampessy seperti di kiutip koran  Siwalima edisi 14 Juli 2018 silam.

Menurut Salampessy, Amdal KEK yang dikerjakan tersebut melalui dukungan kerja sama dengan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT). Amdal yang dilakukan  berkaitan dengan analisis yang mengarah pada daya dukung lingkungan dan pengaruh pada infrastruktur serta investasi.

Pada 13 Juli 2017 lalu, Pemprov Maluku bersama dengan DPRD Maluku sudah menandatangani kerja sama dukungan untuk usulan penempatan salah satu daerah di Maluku untuk menjadi KEK Pariwisata yakni Banda.

“Jadi salah satu dukungannya  melalui kesepakatan bersama antara eksekutif dan legislatif untuk mendukung usulan penetapan salah satu daerah menjadi kawasan ekonomi khusus, dalam hal ini  KEK Banda untuk Pemprov Maluku,” tandas Salampessy.

Dengan ketidakjelasan program KEK Banda yang dipersiapkan mulai tahun 2016 silam, nampaknya program KEK Banda untuk Maluku akan kembali tereliminasi dari kebijakan Pempus seperti halnya program LIN yang pernah dijanjikan untuk Maluku.

Infrastruktur KEK Akan Dibangun

Sementara itu, dalam peresmian tiga KEK baru di Manado,  Presiden Jokowi mengatakan dengan adanya tiga KEK ini,  tidak ada lagi kegiatan   mengekspor bahan mentah, sebab  semua bahan mentah nantinya diolah dalam negeri.

Dengan adanya KEK, kata Jokowi,  akan memberikan nilai tambah bagi komoditas produksi Indonesia. Selain itu, KEK juga akan meningkatkan efisiensi sehingga daya saing Indonesia akan meningkat.

Sejumlah investor sudah berproses tertarik masuk dalam KEK Bitung. Jokowi bilang investor yang masuk akan bergerak di bidang pengolahan ikan, kelapa sawit, dan produk perkebunan lain serta pariwisata.

KEK Bitung saat ini dalam proses pengembangan. Nantinya Jokowi bilang pemerintah akan mengembangkan pelabuhan di KEK Bitung.

“Pengembangan pelabuhan di Bitung agar menjadi pelabuhan hub di kawasan timur utara,” terang Jokowi.

Selain KEK, infrastruktur pendukung juga diperlukan untuk menarik investor masuk ke KEK. Salah satu infrastruktur yang sedang disiapkan adalah jalan tol Manado-Bitung untuk mendukung logistik industri.

Sebelumnya Jokowi sempat meninjau pembangunan jalan tol tersebut. Ia bilang saat ini pembangunan jalan tol Manado-Bitung sudah mencapai 80%.

“Jalan tol akan selesai September, maksimal Oktober 2019,” jelas Jokowi.

Tidak hanya di Bitung, pengembangan infrastruktur juga dilakukan di dua KEK lain sebagai penunjang industri. Landasan bandara di KEK Morotai juga akan diperpanjang untuk mengakomodir permintaan investor.

Tidak hanya berefek ke ekspor, KEK juga akan berdampak langsung bagi masyarakat. Jokowi bilang KEK akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. (BB-DIO)