Di antaranya, 205 wirausahawan sosial berasal dari Indonesia.  Belajar dari para visioner pencetus gerakan dan inovasi sosial yang memulai inisiatif di usia muda, Ashoka menyadari bahwa setiap anak harus dapat tumbuh berkembang menjadi pembuat solusi, pemimpin pembaharu, dan kontributor aktif bagi masyarakat yang lebih adil, setara, berkelanjutan, dan sejahtera.

Di Indonesia, selain mengadakan pemilihan Ashoka Young Changemaker, Ashoka juga bekerja sama berbagai ekosistem di bidang tumbuh kembang anak muda, seperti sekolah-sekolah menengah di jaringan Muhammadiyah, NU, dan sekolah Katholik serta gerakan keluarga untuk memastikan agar anak-anak muda mendapat dukungan untuk mengembangkan wawasan dan keterampilan mereka untuk menggerakkan perubahan, seperti para Ashoka Young Changemaker. 

"Dalam era yang penuh perubahan dan disrupsi ini, keterampilan menggerakkan perubahan adalah kunci menghadapi masa depan yang telah datang," imbuh Nani (*)

Editor : dhino pattisahusiwa