Lanud Pattimura Siap Operasikan Alutsista Baru ‘Portable Solar Powered Led Airfield Lighting System’

BERITABETA.COM, Ambon - Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Pattimura siap mengoperasikan kendaraan Portable Solar Powered Led Airfield Lighting System.
Peralatan ini merupakan sistem pencahayaan Lapangan Udara LED Tenaga Surya yang dinamis, yang dapat diaplikasikan sebagai run way light maupun taxiway light pada airstrip permanen, maupun airstrip sementara atau airstrip darurat bagi kepentingan alur penerbangan.
Letda Sus Yogi Tri Santoso, S.Hum., Kapen Lanud Pattimura dalam rilisnya yang diterima beritabeta.com, Sabtu (5/6/2021) menjelaskan kendaraan alutsista ini akan digunakan sebagai solusi dalam setiap keadaan.
Misalnya, kata dia, situasi darurat, lapangan terbang darurat/sementara, penyiapan pangkalan, helipad darurat/sementara atau bahkan pemulihan kerusakan lapangan terbang.
Dikatakan kesiapan penggunaan peralatan ini, telah dilakukan dengan kegiatan pelatihan. Dimana Komandan Lanud Pattimura Kolonel Pnb Andreas A. Dhewo, M.Sc., M.Si (Han), telah menerima kedatangan tim pelatihan dari Dinas Kontruksi TNI Angkatan Udara (Diskon AU) yang dipimpin oleh Kolonel Sus Abu Yazid selaku Sesdiskonau, dalam mempersiapkan pengoperasionalan.
“Pelaksanaan pelatihan telah berlangsung selama 5 hari di Lanud Pattimura, terhitung dari hari Senin (31/5/2021) dan berakhir pada Jumat (4/6/2021),” ungkap Yogi Tri Santoso.
Dijelaskan, Portable Solar Powered Led Airfield Lighting System (A074), merupakan produk dari Carmanah Technologies Corporation sebuah perusahaan yang berasal dari Kanada.
A704 dapat dioperasionalkan dengan menggunakan Handheld Controller yang merupakan pengendali jarak jauh dengan frekuensi 900 MHz terenkripsi dengan jangkauan 2,5 mil (4 km). Cara kerjanya, sangat sederhana, karena operator dapat mengoperasikan lampu sesuai dengan kebutuhan tanpa harus menjangkau lampu yang sudah tergelar.
“Jadi selain tidak memerlukan instalasi khusus berupa jaringan dan kabel listrik, penggelaran lampu ini tidak memerlukan banyak tenaga manusia karena bersifat portable dan mudah penginstalasiannya,” urainya.
Menurut Letda Sus Yogi Tri Santoso, setiap kendaraan terdiri dari penerangan untuk landasan pacu bandara, taxiway, helipad dan pengisi daya AC bawaan. Untuk kegunaan di Runway 3000 meter, dan Helipad hingga 1000 meter.
Setiap lampu lapangan terbang ditenagai oleh baterai, sistem pengisian baterai otomatis dengan tenaga surya.
“Sistem Pencahayaan Lapangan Udara LED Tenaga Surya Portabel yang telah tersedia di Indonesia,” katanya.
Kendaraan yang berisikan satu pengemudi dan empat penumpang yang termasuk sebagai operator, dan bekerja sebagai pengangkut dengan sistem rak desain militer dan terintegrasi.
Kendaraan tersebut sebagai solusi untuk militer, lokasi menantang (wilayah terpencil), bandara regional, bandara internasional, lokasi darurat/pelatihan, helipad swasta atau industri.
A704 juga dilengkapi dengan Energy Management System (EMS) yang dapat memonitor seluruh sistem yang bekerja pada lampu selama beroperasi dalam kondisi terberat sekalipun, sangat sesuai dengan wilayah Indonesia yang beriklim tropis dan tidak memerlukan daya listrik sebagai sumber energi.
Ia menambahkan, terdapat 4 jenis lampion dalam pengoperasionalannya. Antaranya, sistem lampion kecil warna lampu hijau untuk helipad, sistem lampion kecil warna lampu biru untuk taxiway dan apron.
Sistem lampion besar warna lampu merah-hijau untuk ujung runway, sistem lampion besar warna lampu kuning-putih untuk 600 meter kedalam jarak menuju ujung runway, sistem lampion besar warna lampu putih-putih untuk tengah-tengah runway.
“Ini cukup membantu penyebaran lampu yang cepat dan bisa digerakkan dimana saja untuk lapangan terbang, helipad, dan lainnya,” tandasnya.
Portable Airfield Lighting System juga sebagai peralatan yang dapat mendukung kesiapan operasi TNI AU, khususnya untuk Lanud Pattimura dalam menyelenggarakan operasi udara serta dukungan operasional penerbangan yang bersifat dinamis dan taktis, baik dalam kondisi normal, bencana alam, evakuasi, dsb-nya.
A704 memiliki keunggulan dalam hal taktis dan dapat digunakan disegala medan, perangkat ini dapat bersifat mobile dalam operasi udara di seluruh wilayah Indonesia. Pangkalan atau helipad yang bersifat sementara atau emergency bagi kepentingan Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) (BB-DIO)