‘Malteng Bangkit’, Semoga Bukan Delusi Tapi Solusi

Memang benar, pembangunan di Malteng harus menyasar jauh hingga ke pedesaan, karena geografisnya yang cukup luas. Maka tak salah, pasangan Ozan –Mario memilih program membangun dari desa.
Malteng dapat dianalogikan seperti Gurita. Selama ini konsentrasi pembangunan lebih banyak fokus ke kepala Gurita (kota Masohi), sedangkan tentakel Gurita yang meliputi 19 kecamatan, 6 kelurahan, dan 186 Negeri (desa) tak begitu giat dalam aspek pembangunan.
Kondisi ini pula yang menjadikan Maluku Tengah menjadi daerah penyumbang kemiskinan ekstrem di Provinsi Maluku, dengan persentase kemiskinan ekstream mencapaiu 10.53 persen dan penduduk miskin ekstrem sebanyak 39.400 jiwa.
Jika nantinya infrastruktur dasar seperti listrik, internet dan sejumlah kebutuhan vital lainnya sudah tersedia secara merata hingga ke tentakel Gurita, itu artinya Malteng sudah menunjukan tanda-tanda ‘bangkit’.
Mari menunggu perubahan ini, sekali lagi kepemimpinan Bupati Zulkarnain Awat Amir di Malteng masih seumur jagung, namun bila komitmen dan konsistensi terus dipertahankan, maka bukan mustahil dimasa mendatang, visi besar ‘Malteng Bangkit’ akan menjelma dari sekedar Delusi menjadi Solusi untuk keluar dari keterpurukan yang meradang selama ini.
Believe or not, ucapan slogan yang keluar dari keteguhan hati, akan mendulang banyak hati di masa mendatang (*)