Gubernur : Kondisi Geografis Maluku jadi Kendala Pelayanan Kesehatan

BERITABETA.COM, Ambon — Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa mengungkapkan, Provinsi Maluku terdiri dari 1.422 pulau dengan total wilayah 712.479,69 km2, yang terdiri dari 92,4% lautan dan 7,6% daratan, dengan dibagi dalam wilayah administrasi 9 Kabupaten dan 2 Kota.
Hendrik mengaku, kondisi geografis Maluku yang terdiri dari banyak pulau ini memiliki tantangan tersebdiri dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Maluku terdiri dari banyak pulau, di mana masing-masing memiliki tantangan tersendiri dalam memberikan pelayanan kesehatan, dikarenakan tingkat aksesibilitas masing-masing daerah yang berbeda,” ungkap Hendrik Lewerissa dalam acara The 2nd International Conference on Health and Medicine 2025 yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura di Hotel Santika Premiere Ambon, Kamis (8/5/2025).
Meski demikian, di era digitalisasi saat ini, dia mengatakan, pemanfaatan alat komunikasi digital diperlukan untuk memberikan layanan kesehatan jarak jauh.
"Ini untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil atau pada daerah yang tidak memiliki akses memadai untuk perawatan medis," katanya.
Ia menandaskan, sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat (Pempus) di bidang kesehatan saat ini, penanganan TBC dan Stunting menjadi prioritas.
Untuk itu, dibutuhkan perencanaan strategis dengan mengalokasikan Sumber Daya Manusia untuk menangani persoalan kesehatan dimaksud.
“Keterlibatan pemangku kepentingan seperti Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura, turut memberikan kontribusi dalam mengatasi pemerataan distribusi dokter di setiap wilayah yang ada di Maluku,” tandasnya.
Dia berharap, melalui The 2nd International Conference On Health And Medicine (ICHM) ini nantinya dapat meningkatkan keahlian SDM yang ada, dengan mendorong program pertukaran untuk meningkatkan kemampuan SDM.
Politisi Partai Gerindra ini berujar, konferensi Internasional ini juga memfasilitasi pendekatan komprehensif terhadap berbagai tantangan kesehatan yang ada di Maluku.
“Hari ini hampir 3 bulan saya menjabat sebagai Gubernur Maluku, dan dalam program prioritas saya, pelayanan kesehatan dan sektor pendidikan, menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Mantan Anggota DPR-RI ini menyadari bahwa selain sebagai Provinsi Kepulauan, Maluku juga menghadapi kebijakan Pempus untuk efisiensi anggaran.
Kondisi ini tambah dia tidak mudah untuk mendorong sektor pelayanan kesehatan di Maluku, namun dia bersama jajaran pemerintahan tetap berusaha memberikan yang terbaik masyarakat dan daerah ini.
"Kami juga mengambil langkah untuk mengunjungi Rumah Sakit yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi, berbicara dengan para dokter, mempelajari permasalahannya dan membuat rencana program untuk memecahkan berbagai permasalahan tersebut,” pungkasnya. (*)
Editor : Redaksi