‘Malteng Bangkit’, Semoga Bukan Delusi Tapi Solusi

Sejatinya fenomena serupa kini mulai terlihat di Kabupaten Maluku Tengah. Ini bukan soal kesamaan figur atau sosok pemimpin. Karena membandingkan sosok Barack Obama dengan pemimpin local tentunya merupakan hal yang konyol. Namun, ini terkait komitmen seorang pemimpin dalam mengimplementasikan janjinya saat masa kampanye.
Inilah yang mulai dilakukan Zulkarnain Awat Amir selaku Bupati Maluku Tengah. Bupati yang akrab disapa Ozan itu, selalu mendengungkan slogan ‘Maluku Tengah Bangkit’atau ‘Malteng Bangkit’ di saat musim kampanye Pilkada 2024 silam.
Secara sikap, apa yang dilakukan Ozan sebagai Bupati Malteng mulai menunjukan trend positif. Tentu ini hal baik untuk mewujudkan apa yang pernah disampaikan saat kampanye.
Belakangan ini slogan ‘Maluku Tengah Bangkit’ selalu hadir di ruang-ruang publik. Meski masih samar-samar merasakan adanya kebangkitan itu, setidaknya selalu ada usaha dan upaya yang ditujunjukkan ke arah itu.
‘Malteng Bangkit’ tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama. Tidak fair juga, jika publik berharap di masa kepemimpinan yang belum genap setahun ini, sebuah perubahan besar akan terjadi di Malteng.
Kita tentu mafhum, langkah Ozan bersama pasangannya Mario Lawalatta masih jauh berliku. Kedua anak muda ini, butuh banyak energi dan suport berbagai pihak, bahkan fulus yang tidak sedikit dalam merubah wujud Malteng.
Tak heran, dalam sejumlah kesempatan Bupati Ozan selalu berharap adanya partisipasi semua pihak dalam mewujudkan ‘Maluku Tengah Bangkit’.
Meski terbilang masih belia waktu kepemimpinan di Malteng, satu hal yang perlu digarisbawahi, komitmen seorang Ozan sebagai Bupati Malteng mulai menunjukan tanda-tanda baik.
Menuvernya sebagai bupati terbilang cukup ciamik. Dengan menjalin komunikasi intens ke pemerintah pusat, langkah Ozan perlahan menuju ke perubahan yang dinantikan. Tak ayal, sejumlah program vital pun dibidik untuk mewujudkan mimpinya sebagai bupati masa depan.
Sebut saja, meloby penambahan SPBU dan menjajaki berdirinya PLTP berkapasitas 40 megawatt lewat Kementerian ESDM RI. Dan yang terakhir meloby percepatan transformasi digital dengan mengurangi blank spot (daerah yang belum terjangkau akses internet) di wilayah Malteng melalui Kementrian Komunikasi dan Digital (Kondigi) RI.