Marcy Barends Ajak Kaum Muda Maluku Jadikan Sampah sebagai ‘Sahabat’ yang Menguntungkan

BERITABETA.COM, Ambon – Anggota Komisi V DPR RI, Dapil Maluku Mercy Christy Barends, kembali menunjukan komitmennya dalam menangani berbagai masalah di daerah asalnya.
Anggota Fraksi PDI-Perjuangan ini kembali bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam menggelar Pelatihan Pengolahan Sampah Menjadi Sumber Energy, yang berlangsung di Hotel Zest, Ambon, Minggu 27 Juli 2025.
Dalam keterangan persnya kepada wartawan, Mercy menjelaskan kegiatan pelatihan ini digelar sebagai upaya mendukung pemerintah daerah, dalam hal mengatasi masalah sampah di Maluku, khususnya Kota Ambon.
“Saya melihat saat ini Pemerintah Kota Ambon sedang berupaya keras dalam menagani masalah sampah di kota ini. Dan untuk menatakelolah masalah sampah ini, tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Ini harus menjadi komitmen semua pihak terutama anak muda di Kota Ambon,” ungkap Mercy.
Menurutnya, masalah yang paling mendasar dari penanganan sampah ini adalah menyamakan persepsi. Artinya mindset setiap warga itu harus disamakan. Bagaimana caranya melihat sampah ini sebagai ‘sahabat’ yang menguntungkan, bukan lagi sebagai sesuatu yang kotor, sehingga ada upaya untuk menjadikan sampah sebagai barang yang menguntungkan.

“Sampah harus dilihat sebagai barang yang bernilai ekonomis, sehingga ada upaya untuk menghasilkan sesuatu dari sampah, khususnya sampah plastik,” beber dia.
Kata Mercy jika semua pihak sudah melihat sampah sebagai sesuatu yang menguntungkan dari sisi ekonomi dan lingkungan, maka kedepan masalah sampah di Kota Ambon akan dapat ditangani dengan baik.
“Dengan adanya pelatihan-pelatihan semacam ini, sudah tentu kita berharap kaum muda di kota Ambon, kedepan akan melihat sampah plastik sebagai sesuatu yang berniali. Makanya sampah plastik akan diolah menjadi sumber energi berupa minyak dan gas dan memiliki nilai ekonomi yang diperoleh,” bebernya.
Sedangkan terkait dengan keberlanjutan program ini, Mercy mengaku akan tetap mendorong setiap komponen masyarakat yang bergerak dalam penanganan sampah plastik ini, untuk mendapatkan akses dalam prosesnya.
“Tentu komonitas-komonitas dan kelompok masyarakat yang serius dan terlibat dalam penanganan sampah plastik akan kita dorong untuk mendapatkan akses, terutama terkait peralatan dan sebagainya. Jika sudah berjalan dengan baik pastinya akan ada intervensi berkelanjutan dari pemerintah,” pungkas Mercy.
Mercy menegaskan, dari data yang dihimpun menyebutkan, volume sampah yang dihasilkan setiap hari di Kota Ambon mencapai 246,74 ton.
Sementara kemampuan pengangkutan sampah hanya sekitar 185,5 ton per hari. Kondisi geografis Kota Ambon yang berbukit juga menjadi kendala dalam pengelolaan sampah.
Selain itu, kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik masih perlu ditingkatkan.
Untuk sampah plastik menjadi komponen terbesar. Kota Ambon menghasilkan sampah plastik sekitar 168,2 ton per hari, dan total volume sampah mencapai 246,74 ton per hari.
Dengan kondisi ini, Mercy mengajak semua pihak untuk bersama-sama melihat masalah sampah sebagai sebuah tantangan yang harus dihadapi dan dibijaki dengan baik. Dan solusi yang tepat adalah menjadikan sampah sebagai barang yang bernilai baik secara ekonomi maupun ekologi.
Kegiatan pelatihan ini dipandu oleh moderator Nancy Purmiasa dengan menghadirkan nara sumber dari BRIN yakni Peneliti Ahli Muda, Dr Nabila Aprianti, ST.
Dalam paparnnya, Dr Nabila mengatakan, keterlibatan organisasi yang bergerak pada pelestariuan lingkungan atau pengelohan sampah plastik, seperti green mollucas dan mahasiswa sangatlah penting.
Ia menilai, masalah sampah terutama sampah plastik, bukan lagi menjadi isu lingkungan biasa, tapi sudah menjadi tantangan bagi manusia. Termasuk juga bagi masyarakat di wilayah pesisir dan kepulauan terutama di Kota Ambon dan Maluku.
“Saya kira masalah ini bukan sekedar tantangan biasa tapi harusnya jadi potensi bagi setiap warga untuk dimanfaatkan menjadi sumber energi yang bernilai ekonomis,” paparnya.
Nabila menjelaskan, kehadiran BRIN pada kegiatan ini untuk memberikan informasi dan juga mengedukasi masyarakat di Kota Ambon, agar mengetahui teknologi pengelohan sampah dan cara mengatasinya. Tentunya, dari sudut pandang pemanfaatan sampah menjadi sumber energi.
“Semoga apa yang diperoleh dalam kegiatan ini dapat menambah wawasan bagi kita dan tentunya bagi komunitas yang lebih besar lagi dalam pengelolaan sampah di masa mendatang,” tutupnya (*)
Editor : dhino pattisahusiwa