BERITABETA.COM, Ambon – Pasca gempa dengan magnitudo 7,2 terjadi di Maluku, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir Maluku Tengah dan Tenggara untuk mewaspadai potensi tsunami.

Himbauan ini disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, Djati Cipto Kuncoro, dalam keterangan dikutip dari antara, Rabu (8/11/2028.

"Kepada masyarakat di wilayah pesisir Maluku, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, juga di wilayah pesisir Sulawesi Tenggara dan NTT diminta untuk waspada terhadap potensi tsunami dampak gempa magnitudo 7,2 yang berpusat di Laut Banda dengan kedalaman 45 km, " kata Djati Cipto Kuncoro, dalam keterangannya.

Ia mengatakan, pascagempa bumi magnitudo 7,2 pusat gempa regional IX Ambon terus melakukan monitoring untuk gempa susulan serta anomali sistem waktu data dari Tide Gauge, yakni alat yang berfungsi untuk konfirmasi terjadinya tsunami.

"Kami masih terus melakukan monitoring gempa susulan dan data mengingat ada anomali alat Tide Gauge yang terpasang di Provinsi Maluku," katanya.

Menurutnya, imbauan tersebut merupakan peringatan dini untuk kewaspadaan masyarakat sekitar lokasi gempa.

"Ini bentuk kewaspadaan kepada masyarakat mengingat ada anomali dari Tide Gauge dan beberapa gempa susulan , yang dikhawatirkan akan menjadi triger terjadinya longsoran bawah laut," katanya.

 

 

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,2 mengguncang Tepa Maluku Barat Daya (MBD) Provinsi Maluku pukul 13.52 WIT, Rabu.

Lokasi gempa terletak pada 6.31 Lintang Selatan 129.77 Bujur Timur (154 km Utara Tepa-MBD, 199 km Selatan Banda-Maluku Tengah).

Guncangan gempa bumi dengan magnitudo (M) 7,2 terjadi di Maluku Barat Daya (MBD) dirasakan IV-V MMI di Saumlaki, di Banda IV MMI, di Ambon II MMI (*)

Sumber : Antara