Sesuai perkiraan tadi, speed boat dengan belasan penumpang itu akhirnya menepih di Pulau Manipa dengan selamat.  

Tiba di tepian pantai Pulau Manipa, kami dihadapkan dengan sebuah kondisi yang kembali menantang. Air laut sedang surut. Taka da dermaga di pulau yang dengan  7 desa.

“Bapak ibu penumpang kita sudah tiba di Manipa. Silahkan turun,” seru seorang ABK.  

Kami harus rela turun memijakkan kaki ke air laut.  Masyarakat sekitar memang sudah lama terbiasa dengan kondisi tersebut. Sejak pulau ini ada hingga hari ini, mereka  tidak pernah merasakan turun melewati tambatan pelabuhan speed boat atau pelabuhan sejenisnya.

Infrastruktur yang Minim

Berada di Pulau Manipa, kita seperti dihadapkan dengan sebuah kenayataan bahwa Maluku dengan 4 pulau besar dan 1.336 pulau kecil bahkan sangat kecil memang belum benar-benar keluar dari keterpurukan dan kesenjagan.

Pulau Manipa merupakan potret buram dari ribuan pulau kecil yang ada di Maluku. Selain minim perhatian, pulau dengan tujuh desa masing-masing,  Desa Tuniwara, Buano Hatuputih, Tomalehu Barat, Tomalehu Timur, Kelang Asaude, Masawoi dan Luhutuban Sukaraja itu, memang belum banyak disentuh pembangun dengan maksimal.

Selama 2 hari di Pulau Manipa, saya juga menyempatkan diri melakukan kunjungan ke beberapa desa dan dusun. Bertemu sejumlah tokoh masyarakat, berdiskusi dan mendengarkan aspirasi yang disampaikan.

Saat tiba di pantai Pulau Manipa

Diantara sekian banyak persoalan yang mengemuka, ada beberapa hal krusial yang masih jadi persoalan besar dan mendesak bagi masyarakat disana. Salah satu diantaranya adalah masalah listrik.

Di sana saya menerima informasi, di Pulau Manipa, pelanayanan pasokan listrik hanya berlangsung selama 2 hari dalam sepekan.  

“Dalam seminggu kami 5 hari hidup dalam kegelapan. Jadi hanya 2 hari pasokan listrik dari PLN kami nikmati,” ungkap Pak Imam Masaoi dalam pertemuan kami.

"Kami juga mengalami kesulitan. Tegangan listrik hanya 110 Volt. Pasokan listrik ini  mengakibatkan banyak alat elektronik warga yang rusak,” ungkapnya lagi.

Tentu, sebagai Anggota DPR RI Dapil Maluku yang pernah bermitra dengan PT. PLN saat duduk di Komisi VII, kondisi ini tentu sangat menggugah hati.

Persoalan listrik  hingga saat ini masih saja terjadi dan belum ada perkembangan berarti terutama di daerah -daerah pulau.