BERITABETA.COM, Ambon –  Pemerintah Kota Ambon, saat ini tengah menjalankan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap dua, yang berlangsung hingga 19 Juli 2020 mendatang. PSBB ini, untuk memitigasi atau upaya mengurangi penyebaran Covid-19.

Terkait kebijakan ini, Anggota DPRD Kota Ambon, Yusuf Wally mengatakan, pembatasan secara ketat untuk menghambat penyebaran Covid-19, akan berdampak besar pada perekonomian masyarakat di Kota Ambon.

“Semakin ketat dilakukan pembatasan, maka akan semakin besar juga dampaknya terhadap ekonomi masyarakat. Aktivitas perdagangan dihentikan. Sisi lain, pengangguran semakin bertambah, pasalnya para pekerja pada toko atau swasta tidak lagi beroperasi,” katanya.

Tentunya, kata dia, harus ada biaya yang ditanggung oleh Pemerintah Kota Ambon terkait adanya pembatasan ini. Artinya, yang belum mendapat bantuan sosial agar dimasukan dalam pembagian berikutnya.

Sisi lain, pemerintah juga harus menyiapkan strategi di sektor ekonomi untuk menghadapi dampak dari pembatasan-pembatasan yang telah dijalankan tersebut. Dan strategi itu, harus dilakukan setelah masa berakhirnya PSBB, di Kota Ambon.

Wally meminta, Pemerintah Kota Ambon agar menjamin protokol kesehatan yang ada. Sementara itu, masyarakat juga harus disiplin dalam mengikuti protokol yang diterapkan pemerintah. Sehingga, kata dia, ke depan ekonomi perdagangan dapat berjalan dengan baik.

“Pemkot perlu menginformasikan pada masyarakat untuk menjaga kesehatan, agar tidak terjadi kenaikan lagi saat PSBB berakhir,” ujarnya.

Dia juga meminta kepada semua pihak untuk mempercepat penanganan secara bersama, agar dapat mendukung protokoler kesehatan. Jika proses ini berlangsung dengan baik, maka kasus ini akan menurun, dan paling tidak Ambon berada dalam kondisi pasca PSSB, yaitu new normal.

“Kita berharap, setelah PSBB tahap dua ini jumlah kasus mulai menurun. Namun ketika dilonggarkan, bisa saja meningkat kembali. Kita juga berharap, agar perekonomian bisa kembali berjalan dan pulih kembali,” tutup Wally (BB-AHM)