Jawaban yang didapat dari  Guinness Book of World Record, Hongkong tahun lalu telah memecahkan rekor dunia dengan jumlah pemaian lebih dari 8000-an anak.

Ini berati bila ingin pecahkan rekor maka harus disiapkan anak-anak sekitar 15 ribu. Menurutnya menyiapkan anak dalam jumlah itu mungkin bisa dilakukan namun yang agak sulit adalah menyiapkan Ukulele.

“Lima tahun dari sekarang mungkin kita bisa capai. Pemerintah perlu men-suport karena kita punya talend yang sebenarnya bisa menonjol sampai ke dunia,” yakinnya.

Bahkan yang lebih memungkinkan adalah membuat rekor dunia baru yaitu berlayar dengan kapal sambil main ukulele dari Darwin, Australia sampai  ke Ambon, Indonesia.

“Jadi kita mungkin sekitar tiga orang main ukulele secara marathon dari Darwin. Bahkan pihak Guinness Book telah memberi judul Marathon Playing Ukulele Group. Rekor ini kita berlayar dari negara lain ke negara lain,” jelasnya.

Inilah yang telah digagas Nicho bersama teman-temannya. Nicho tidak hanya menumbuhkan kecintaan seninya kepada mereka, namun ia telah membutktikan bahwa dari Ukulele masyarakat Maluku bisa belajar toleransi, kecanduan gadget dan banyak hal tentang perdamaian. (mery taribuka)